Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

14 Istri-Istri Nabi Muhamad SAW

Diantara tradisi bangsa Arab pada abad ke 7 Masehi adalah menghormati hubungan perbesanan. Keluarga besan menurut tradisi mereka merupakan salah satu pintu untuk menjalin kedekatan antara beberapa suku yang berbeda. Menurut mereka mencela dan memusuhi besan merupakan aib yang dapat mencoreng muka mereka sendiri, dan juga bagi mereka menjaga kehormatan besan sama artinya dengan menjaga kehormatan mereka sendiri, maka dengan demikian tidaklah mengherankan jika dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW beliau banyak menikahi wanita-wanita yang berlainan dari berbagai suku/qabliah bangsa Arab, sebab diantara tujuannya adalah untuk mengikat tali persaudaraan yang pada nantinya dapat mengembangkan dan menghidupkan syiar Islam dengan efektif.
Contoh Kasus:
Kholid Bin Walid, seorang pemuda Qurays dari Bani Makzum yang terkenal gagah berani karna pernah memporak-porandakan pasukan Islam dalam perang uhud, sikapnya menjadi melunak tidak seperti dahulu kala, setelah Nabi Muhamad memperistri Ummu Salamah dari Bani Makhzum.  Bahkan setelah beliau melunak, rupanya beliau mau mendengarkan ajaran-ajaran Islam, sehingga nantinya dari kerendahan hati dan mau mendengarkan ayat-ayat Allah itulah kemudian beliau memutuskan untuk masuk Islam. 

Demikianlah contoh, dari sekian banyak contoh gambaran mengenai dampak perkawinan Nabi dengan banyak wanita dalam suku-suku bangsa Arab. 

Istri-istri Nabi seluruhnya berjumlah 14 orang adapun rinciannya sebagai berikut: 

1. Khodijah Binti Khuwailid
Merupakan Istri pertama beliau, beliau merupakan pengusaha terkemuka di Mekah dizamanya, dan Nabi Muhamad adalah salah seorang Karyawan beliau. Khodijah menikah dengan Nabi Muhamad pada saat umur 40 Tahun, sementara Nabi Muhamad pada waktu itu berumur 25 Tahun. 

2. Saudah Binti Zama'ah
Saudah dinikahi Nabi pada bulan Syawal tahun ke sepuluh dari Kenabian, tepatnya beberapa hari setelah Khodijah meninggal. Beliau merupakan janda yang tinggal mati suaminya yaitu Assarkan Bin Amru.

3. Aisyah Binti Abu Bakar Ashidiq
Nabi menikahi Aisyah pada bulan Syawal tahun ke 11 Kenabian.  Waktu itu Aisyah berumur 6 Tahun, akan tetapi Aisyah tinggal bersama Nabi sebagaimana layaknya suami Istri, baru terjadi ketika Aisyah berumur 9 Tahun.

4. Hafsah Binti Umar Bin Al-Khatab
Beliau adalah Janda yang ditinggal wafat oleh suaminya, beliau dinikahi Nabi pada tahun 3 Hijriyah.

5. Zainab Binti Khuzaimah
Beliau merupakan wanita penyayang orang-orang miskin, setelah beliau ditinggal wafat suaminya beliau dinikahi Nabi pada tahun ke 4 Hijriyah.

6. Ummu Salamah Hindun Binti Abu Umayyah
Beliau merupakan janda yang ditinggal wafat suaminya kemudian dinikahi Nabi pada bulan Jumadu  Staniyah Tahun 4 Hijriyah.

7. Zainab Binti Jhasy Bin Rayyab
Beliau adalah mantan Istri Anak angkat Nabi, yang diperistri Nabi. Beliau dinikahi Nabi sebagi penerang syariat Islam bahwa anak angkat tidaklah memiliki Nasab dengan Bapak angkatnya (Waktu itu dalam budaya Arab Anak angkat dianggap mempunyai Nasab dengan Bapak angkatnya).

8. Juwairiyah Binti al-Harist
Beliau merupakan tawanan, perang, dan Sukunya merupakan lawan Islam, kemudian Nabi menikahi beliau, setelah peristiwa ini Suku yang tadinya memusuhi Nabi berbalik mendukung, beliau merupakan anak dari Pimpinan Bani (Suku) al-Mustaliq dari Khuza'ah. Pernikahan terjadi pada bulan Sya'ban Tahun 6 Hijriyah.

9. Ummu Habibah Ramlan Binti Abu Sufyan
Umu Habibah adalah Janda dari suaminya yang murtad, memeluk agama Nasraani pada saat keduanya Mengungsi ke Ethopia, meskipun suaminya murtad, beliau tetap teguh dalam agama Islam, beliau kemudian dinikahi Nabi pada bulan Muharam tahun 6 Hijriyah. 

10. Shafiyah Binti Huyai Bin al-Khatab
Beliau sebelumnya adalah orang Yahudi dari Bani Israel Khibar, setelah beliau masuk Islam kemudian beliau dinikahi Nabi pada tahun 7 Hijriyah.

11. Maymunah Binti al-Harist
Beliau dinikahi Nabi pada bulan Dzul Qoidah Tahun 7 Hijriyah saat Umra Qada.

12. Dan 13 (Dua Orang Istri Nabi Yang Tidak Tinggal Dengan Nabi).

14. Mariyah al-Qibtiyah. 

Dari 14 Istri Nabi di atas 11 Istri dinikahi beliau dan tinggal di Madinah, mereka semuanya merupakan wanita merdeka yang dinikahi nabi, sementara itu istri ke 12 dan 13 Nabi tidak tinggal bersama nabi, diantara nama dari istri ke 12 dan ke 13 Nabi itu adalah seorang wanita dari bani (suku) Kilab dan bani (suku) Kindah yang dikenal dengan nama Juwainiyah. Namun ada perbedaan pendapat para sejarahwan Islam mengenai ini. 

Selanjutnya Istri ke 14 Nabi adalah Mariyah al-Qibtiyah, beliau adalah wanita yang dinikahi Nabi bukan sebagai seorang yang merdeka karena memang beliau pada awalnya adalah hadiah dari al-Muqaiqis (Raja Mesir) kepada Nabi Muhamad SAW sebagai tanda hubungan persahabatan.