Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BUBARNYA PESANTREN LEMAH ABANG

Selepas Pangeran Cakrabuana menghadiahkan tanah perdikan kepada Syekh Abdul Jalil, tanah itu menjadi ramai. Tanah yang sebelumnya sudah bernama Lemah Abang (Tanah Merah) itu kemudian diatasnya dibangun Pesantren. Penduduk menamainya Pesantren Lemah Abang, sementara Syekh Abdul Jalil oleh masyarakat kemudian dipanggil Syekh Lemah Abang. 

Gelar Syekh (Profesor Islam) di abad 16 itu sangat sedikit sekali di Jawa, maklum Syekh itu umumnya lulusan Pendidikan paling tinggi dari Timur Tengah. Abdul Jalil mendapat gelar Syekh selepas ia menuntut ilmu di Persia & Bagdad. Konon 20 Tahun lebih beliau di timur tengah untuk mendapat gelar tersebut. Waktu yang cukup lama. 

Pesantren Lemah Abang ini pesantren paling mutakhir di zamannya, bahkan pamornya mengalahkan Pesantren Gunung Jati yang didirikan Syekh Nurjati. Maklum Syekh Nurjati waktu itu sudah wafat & digantikan oleh Putranya yang memang bukan seorang Syekh (Profesor Islam). 

Santri Pesantren Lemah Abang kian hari kian banyak, beberapa tahun kemudian menelurkan alumnus-alumnus yang handal. Oleh Syekh Lemah Abang, muridnya kemudian ditugasi mendirikan cabang pesantren Lemah Abang. Dari itu disepanjang pesisir Pulau Jawa wilayah Pajajaran, Demak & Majapahit banyak berdiri cabang pesantren Lemah Abang. Pendeknya ada banyak Pesantren Lemah Abang di Jawa waktu itu. 

Ilustrasi Syekh Lemah Abang & Santrinya 

Kepopuleran Pesantren Lemah Abang kemudian dijadikan tunggangan oleh seorang Politikus yang ingin jadi Raja, Politikus yang dimaksud adalah Murid Syekh Lemah Abang sendiri yang menjadi Ki Ageng di Pengging (Sekarang Boyolali).

Alumnus Lemah Abang dan bahkan gurunya sendiri oleh Ki Ageng Pengging dilibatkan dalam Politik Praktis pendirian Negara Pengging yang bebas dari Demak. Akibatnya Demak mengamuk, Dan kemudian menumpas Pesantren Lemah Abang di wilayah kekuasaannya. 

Demak waktu itu memang penguasa Jawa, walaupun Pusat  Pesantren Lemah Abang ada di Cirebon, karena Pengaruh Demak di Cirebon sangat kuat, Negara Cirebonpun pada akhirnya menjadi kaki tangan Demak untuk menumpas dan membubarkan Pesantren Lemah Abang. 

Syekh Lemah Abang nasibnya serupa dengan muridnya Ki Ageng Pengging yang sudah terlebih dahulu dijatuhi hukuman mati akibat tuduhan makar. Hanya saja Syekh Lemah Abang dieksekusi mati melalui pemerintah Cirebon. Selepas ini Pesantren Lemah Abang diharamkan. Maka bubar lah Pesantren itu kemudian. 

Oleh : Bung Fei

Posting Komentar untuk "BUBARNYA PESANTREN LEMAH ABANG"