Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Prabu Amuk Marugul

Menurut Sejarah Jawa Barat, Amuk Marugul adalah anak dari Prabu Susukutunggal, Raja Kerajaan Sunda, sementara kakeknya adalah Prabu Westu Kencana adapun neneknya adalah Ratna Sarkati, keduanya Raja dan Ratu Kerajaan Galuh. 

Menurut beberapa cerita, Amuk Marugul disebut sebagai Raja Japura (Kini Astana Japura, Cirebon Timur). Beliau juga digambarkan sebagai sosok yang terlibat perseteruan dengan Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja) dalam merebutkan Nyi Subang Larang. Dalam beberapa cerita pula Amuk Marugul dikisahkan sebagai tokoh antagonis, sementara Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja) sebagai tokoh baik. 

Cerita yang sesungguhnya dari tokoh ini belum diketahui secara pasti. Ada yang menduga Amuk Marugul sebetulnya Raja yang baik dan bijaksana, sementara Nyi Subang Larang (Ibu Pendiri Cirebon) dinyatakan sebagai kekasih Amuk Marugul yang direbut Prabu Siliwangi. Meskipun begitu dalam Carita Purwaka Caruban Nagari Subang Larang dikawini oleh Prabu Siliwangi melalui sayembara yang digelar Raja Singapura di Negeri Surantaka. 

Di kemudian hari, sebagaimana catatan Portugis, Japura adalah negeri yang menerima Islam terawal di Jawa Barat. Japura juga dizaman selanjutnya menjadi markas dakwah Syekh Siti Jenar. Sebab di Japura itulah Pesantren Lemah Abang, Pusat dakwah Syekh Siti Jenar berada.
Japura dikekang kemajuannya oleh dua masa pemerintahan yang berbeda. Masa Pajajaran Japura dihabisi karena Rajanya musuh Siliwangi. 

Zaman Kesultanan Cirebon Japura juga dihabisi karena rakyatnya memihak pada Syekh Siti Jenar. Sehingga dalam dua zaman itu, keagungan Japura yang dahulunya gemilang haram untuk dibicarakan, kecuali cerita yang buruk-buruknya saja. 

Kasus Amuk Marugul ini mirip seperti tokoh Sultan Matangaji dan Ki Bagus Rangin, kedua tokoh ini oleh pihak kolonial dan pihak Kesultanan Cirebon kala itu dianggap gila dan Berandalan, padahal sejatinya keduanya adalah Sultan dan Ulama Pejuang yang membela rakyat dan penentang kesewenang-wenangan penjajah dan pemerintah Kesultanan Cirebon yang kala itu sudah menjadi kaki tangan Belanda. 

1 komentar untuk "Prabu Amuk Marugul"

  1. Sebaiknya Telusuri lagi dengan Adil dan Arif...
    Dua Anak dari Raja Susuk-Tunggal, Raja di Sunda-Pakuan (± Bogor sekarang) adalah: Amuk Marugul dan Nyi Kentring Manik.
    • Karena Pamanah Rasa yang Menikahi Kentring Manik, kemudian Diangkat menjadi Raja Sunda-Pakuan menggantikan Susuk Tunggal, sedangkan Pamanah Rasa pun adalah Anak dari Jaya Dewata dan telah dinobatkan pula menjadi Raja Sunda-Galuh, maka Amuk Marugul pasti Cemburu dan marah, sehingga Pindah ke kawasan Cirebon, ke Kerajaan Japura yg masih Bawahan Sunda-Pajajaran.
    • Amuk Marugul mengadakan Pendekatan dengan Kerajaan/Kesultanan Cirebon dan Kerajaan DEMAK.
    • Dari situ mulailah Ada Ketegangan antara Kerajaan Sunda-Pakuan Pajajaran, dengan Cirebon yg berkoalisi dengan Demak, sehingga Pakuan pun dekat dengan Portugis yg datang untuk berNiaga ke Sunda-Kalapa..

    ★ Ketika Pamanah Rada Menikahi Subang Larang, Jelas Syaratnya HARUS Mengucapkan Dua-kalimah Syahadat dahulu.
    # Dan banyak diKelirukan bahwa "Agama" Sunda-Wiwitan yang Menyembah Hyang Widi/Batara Tunggal (Tuhan Yang Maha ESA) itu Adalah Hindu. (Lihat SEJARAH sejak dari SALAKANAGARA dan TARUMANAGARA, yang menganut Sunda-Wiwitan... Adapun Pengaruh HINDU adalah yg diBawa oleh Pendeta2 dan Menantu AkiTirem/ Dewawarman dari India).
    ★ Buktinya di Pasundan TIDAK DIBANGUN CANDI2 PEMUJAAN kepada TRIMURTI.
    Candi Jiwa yg Tertua di Kawasan Karawang saja, hanya berbentuk PELATARAN untuk ber-DO'A/ Ritual sembahyang.

    # Tentu saja ber-Tahun2 kemudian, yang diJadikan Masalah se-olah2 Hal ke-ISLAM-an Pamanah Rasa dan Pajajaran lah yang "Jadi Masalah".

    ★ Laa ikroohaa fid Diin, Tidak Ada Paksaan untuk (memeluk) AGAMA (islam) !
    Dimanapun POLITIK keNEGARAan sering diCAMPUR-ADUKkan dengan AGAMA (untuk Mencari PEMBENARAN Dari Fihak2 Tertentu).
    ★ Padahal Orang yang ber-AGAMA ISLAM dengan BENAR dan BAIK Seperti diTeladankan oleh Rosūlullõh SAW, Maka POLITIK keNEGARAan-nya pun Pasti BAIK dan BENAR.

    BalasHapus

Berkomentarlah yang terarah dan jelas agar dapat dipahami dan dibalas admin.