Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dampu Awang Saudagar Cina Yang Kebelet Cinta Pada Nyi Junti

Dampu Awang adalah tokoh asal negeri Cina yang kisahnya disebutkan secara sepotong-sepotong dalam legenda masyarakat pesisir pulau jawa, selain itu kisah mengenai Dampu Awang juga ternyata terdapat dibeberapa naskah Cirebon diantaranya naskah yang  terdapat di situs buyut Ujunggebang. Desa Ujunggebang sendiri terletak dibawah wilayah Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon.

Menurut legenda yang berkembang, Dampu Awang merupakan saudagar kaya dari negeri Cina, ia dikisahkan memiliki kapal dagang sekaligus menahkodainya, kekayaannya berlimpah, saking kayanya konon kapalnya dipenuhi dengan harta benda yang begitu banyak.

Legenda mengenai Dampu Awang ini termasuk yang masyhur di Cirebon, diantara peninggalan Dampu Awang di Cirebon adalah situs Dampu Awang di Lebak Since yang terletak di Desa pegagan Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon.

Selain di Cirebon, peninggalan jejak Dampu Awang juga terdapat di Indramayu, tepatnya di Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Petilasan ini juga pernah heboh pada tahun 2017 karena pernah dikunjungi oleh Mbah Fanani,seseorang Sufi yang dianggap punya kelebihan khusus.
Jika dalam beberapa legenda yang berkembang Dampu Awang digambarkan sebagai sosok saudagar Cina kaya penyebar Islam yang memiliki kapal dan kekayaan banyak, maka dalam naskah tulis yang terdapat dalam situs buyut Ujunggebang ternyata tidak hanya menginformasikan hal itu saja, dalam naskah tersebut sedikit menginformasikan kabar yang unik. sebab dalam naskah itu dikisahkan mengenai kebelet Cintanya Dampu Awang pada seorang gadis ayu bernama Nyimas Pandansari dengan membabi buta, sehingga terjadi kejar-kejaran diantara keduanya.

Demikian kisahnya[1];

Nyimas Pandansari atau Nyimas Junti dikisahkan sebagai seorang cantik asal Junti (Indramayu), suatu pagi ia mandi di kedokan (Balong/Danau Kecil). Lewatlah seorang Laksamana dan saudagar Cina bernama Dampu Awang, meski baru pandangan pertama, Dampu Awang langsung jatuh hati, tapi Nyimas Junti menolak. Ia lari meninggalkan kedokan. Desa itu kemudian hari dinamakan Kedokan.
Dampu Awang mengejar, nyimas Junti berembunyi di kebun Jagung. Lari lagi karena takut (Jawa=Nyugat), kelak desa itu dinamakan Juntinyat. Selanjutnya memasuki wilayah Cirebon, Nyimas bertemu dengan Anyung Brata. Menikah akhirnya menikah. Nyimas Junti menjadi istri kedua.
Khawatir ketahuan Dampu Awang, Nyimas Junti dibawa ke pucuk pohon gebang supaya tidak kelihatan. Desa itu dikemudian hari dinamakan ujunggebang. Nyimas Junti wafat dan dikebumikan di Ujunggebang. 
Demikianlah kisah mengenai Dampu Awang, saudagar Cina yang kebelet cinta pada Nyi Junti. Kebelet pada pandangan pertama selepas ia mengamati Nyi Mas junti mandi di Kedokan.

Referensi:

[1] Badkompudpar Cirebon, 2008: 132, dalam Munandar, 2016.  Cimauk Prepektif arkeologi, Sejarah dan Budaya.

Posting Komentar untuk "Dampu Awang Saudagar Cina Yang Kebelet Cinta Pada Nyi Junti"