Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kronologi Menuju Pecahnya Perang Dunia I

Sebelum pecahnya perang dunia I, ada kejadian-kejadian sejarah yang melatar belakanginya. Kejadikan-kejadian tersebut merupakan kronologi dari pecahnya perang dunia I. Kronologi perang dunia I dimulai dari 1879 hingga 1914, sebagai berikut :

Tahun 1879 terbentuknya dual alliance (aliansi ganda): Jerman, Austria

sebuah upaya Otto Von Bismarck, kanselir Jerman (1871-1890) membangun jarring diplomatic internasional sebagai desain permainan politiknya untuk mengaman Jerman. Aliansi ini untuk mengahambat ekspansi Rusia. Aliansi ini berdasarkan dukungan Jerman terhadap Austria yang berseteru dengan Rusia yang tengah mengupayakan ekspansi di Balkan.

Tahun 1882 terbentuknya Triple alliance (aliansi tiga) 

Jarring diplomatic Otto Von Bismarck, yang elemenkuncinya terletak di Triple Alliance yang menghubungkan Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia. Tujuan utama aliansi ini adalah untuk terus mengisolasi Perancis yang dikalahkan konfederasi Jerman utara (kerajaan Prusia) pada tahun 1870 dalam seri perang Franco-Prussia. Kesediaan Italia bergabung karena ambisinya atau Mediterania dan Afrika yang di konfrontasi Perancis.

Tahun 1887 perjanjian Reasuransi (Reinsurance Treaty) 

Antara Jerman dan Rusia, dimana keduanya berjanji akan bersikap netral jika salah satu terlibat perang dengan salah satu great power Eropa: Inggris, Perancis.

Tahun 1888 Wilhelm II naik takhta kekaisaran Jerman -

Kehadiranya di atas singgasana pada tahun 1888 telah mengubah situasi politik internasional secara dramatis. Setelah ia memcat Otto Von Bismarck di tahun 1890 Jerman meluncurkan kebijakan internasional yang baru. Hal ini terjadi bukan karena sang kaisar tergolong manusia haus darah yang selalu menginginkan perang namun lebih pada sikap inferioritasnya terhadap kekuasaan Inggris dikawasan Kontinental sebagai penyangga balance of power di Eropa.

Kaisar Wilhelm II ingin meneruskan kebijakan pendahulunya untuk menjadikan Jerman sebagai raksasa ekonomi, militer dan maritime di kawasan continental Eropa, sehingga ia harus berani membuat kebijakan Welt Politik. Kebijakan ini memicu reaksi defensive lebih cepat dari Negara lain yang sebelumnya merasa terancam oleh kehadiran Jerman sebagai kekuatan baru (new power) di Eropa continental yakni Inggris, Inggris merancang skema lebih cepat untuk meruntuhkan Jerman melalui perang dunia I.

Tahun 1890 Jerman menolak memperbaharui perjanjian Reasuransi -

Kesalahan fatal ini pun membuat Jerman gagal mengisolasi Perancis yang beraliansi dengan Rusia setelahnya. Satu-satunya harapan aliansi Jerman adalah Austro-Hongaria.

Tahun 1893 aliansi Perancis-Rusia 

Karena kebodohan kaisar Wilhelm II yang enggan mempebaruhi perjanjian reasuransi dengan Rusia, padahal Rusia sudah menawarkan perpanjangan kontrak perjanjian dengan kaisar Jerman yang baru yang memungkinkan akan mengamankan Jerman di Front Timur. Perancis merspon cepat. aliansi ini praktis mengakhiri sistem diplomatic yang disesain Bismarck. Perancis pun telah keluar dari zona isolasi yang dirancang Jerman melalui Triple alliance.

Tahun 1891 splendid isolation 

Inggris adalah kekuatan nonaliansi Eropa satu-satunya yang mampu menikmati keamanan sebagai Negara pemilik armada laut terbesar di dunia yang terlindungi oleh hegemoninya atas laut karena posisinya sebagai Negara maritim.

Tahun 1902 Anglo-Japanese alliance (aliansi Inggris-Jepang) 

Inggris dan Jepang menandatangani perjanjian bahwa Jepang akan bersikap netral untuk mengonter adanya kemungkinan ancaman Rusia terhadap India (wilayah protektorat Inggris).

Tahun 1904 entente cordiale, anglo-french alliance (aliansi Inggris-Perancis) 

Kebijakan tantangan besar yang memaksa Inggris mencari dukungan internasional untuk mengukuhkan hegemoninya melalui perjanjian. Selanjutnya setelah menyelesaikan perselisihan terkait koloni dalam insiden fashoda yang memperebutkan Mesir dan Sudan, keduanya setuju menandatangani etente cordiale yang mengawali periode aliansi Inggris-Perancis melawan agresi Jerman di waktu mendatang.

Percancis menerima hak penguasaan Inggris atas Sudan, sementara Inggris mengakui control Perancis atas Maroko. Insiade etente cordiale lantara Inggris sudah mulai terancam hegemoninya dilaut karena Jerman sudah mulai membangun armada laut. Konflik ini dikenal dengan anglo-German naval arms race (perlombaan armada laut inggris-Jerman).

Tahun 1905-1906 krisis Maroko Pertama 

Upaya Jerman mengintervensi kemerdekaan Maroko yang notabane koloni Perancis, maka Inggris, Perancis, Rusia, bahkan Amerika serikat memandang Jerman sebagai ancaman yang berpotensi menaklukan Eropa. Jika tidak segera diatasi dengan taktik diplomatik berupa pengepungan untuk mengisolasi, Jerman mampu menjadi penguasa dunia.

Tahun 1907 entente Inggris-Rusia (Anglo Russian Convention) 

Dibawah tekana Perancis sebagai mediator yang merupakan sekutu Inggris dan Rusia serta aktivitas ekspansif Jerman yang terus tumbuh, Inggris dan Rusia akhirnya sepakat menyudahi konflik territorial mereka di kawasan Balkan dan Asia Tengah. Perjanjian ini yang natinya kana mengikat sempurna tiga kekuatan Eropa untuk menjalin satu kekuatan sebagai triple etente melawan Jerman dan Triple alliance-nya.

Tahun 1908 Bosnia-Herzegovina dianeksasi secara resmi oleh austro-Hongaria

Austro-Hongaria menganeksasi Bosnia-Harzegovina karena Jerman mendukung sekutunya maka Rusia terpaksa menyerah terhadap agresi Austro-Honggaria serta tidak mau mengambil resiko dengan mundur dari tantangan yang dilayangkan Austro-Honggarioa. Pada waktu itu baik Perancis maupun Inggris taka da yang berniat mendukung Rusia lantaran memungkinkan gerakan mereka akan memicu konflik di kawasan Balkan, terlebih jika kekaisaran Turki-Ottoman terpovokasi.

Tahun 1911 insiden Agadir di Maroko

Insiden Agadir di Maroko adalah krisis internasional kedua yang terjadi di Maroko, dengan pengiriman kapan perang ke pelabuhan Agadir di Maroko, Berlin telah memicu krisis diplomatic. Insiden Agadir ini telah menyulut konfrontasi antara Perancis-Jerman.

Tahun 1912-1913 perang Balkan I & II

Dua perang Balkan berturut-turut yang melibatkan Turki Ottoman, Serbia, Yunani, Montenegro dan Bulgaria berakhir dengan perjanjian Bucharest tahun 1913. Perang itu menyebabkan pergeseran situasi dikawasan Balkan. Wilayah Turki-ottoman di Balkan pun semakin menyempit hingga disisihkan menjadi daerah kecil disekitar instanbul. Serbia dilebur sebagai Negara utama bangsa Slavia dikawasan itu.

Austro-Hongaria pun dikecewakan dengan hasil perjanjian Burcharest yang menguatkan kedudukan Serbia di Balkan. Austro-Hongaria pun berkesimpulan bahwa pilihanya hanyalah perang yang mampu mencegah Serbia sebagai garda pemangku hak-hak rakyat Slavia untuk memberontak melawan hegemoni kekaisaran Habsbrug dari Austro-Hongaria  yang mendapat dukungan penuh dari bangsa Slavia raksasa, kekaisaran Rusia. Sebabnya Rusia akan mengitervensi tindakan Austro-Hongaria bila menyerang Serbia. Kekaisaran Austro-Hongaria pun menunggu momen yang tepat agar bisa memicu perang antara Austro-Hongaria dari kerajaan Serbia.

Tahun 1914 Pembunuhan pangeran Franz Ferdinand di Sarajevo

Pada tanggal 28 Juni 1914 adipati agung (Archduke) Franz Ferdinand pewaris tahta kekaisaran Austro-Hongaria dibunuh seorang nasionalis Bosnia-Serbia dari organisasi teroris-nasionalis Serbia ‘The blac hand’, bernama Gavrilo Princip. Aksi yang dilakukan pemuda berusia 19 tahun ini berakibat fatal hingga memicu perang global.

Desain buatan Raja Edward VII pun berjalan. Jalinan aliansi Negara-negara superpower Eropa telah menjalankan fungsi komitmenya sebagai konsekuensi diplomatic yang membawa insiden lokal ini menuju konflik global di Eropa dan dunia. Pada tanggal 23 Juli 1914 setelah mendapat jaminan dukungan dari Jerman, Austro-Hongaria mengultimatum Serbia.

Lalu pada tanggal 28 Juli 1914 Austro-Hongaria menyatakan perang terhadap Serbia. Tanggal berikutnya 30 Juli 1914 Rusia mulai memobilisasi militer secara serempak. 1 agustus sebagai respon terhadap perancis, Jerman menyatakan perang terhadap Perancis. Tanggal terkahir yaitu 4 Agustus 1914 Jerman menginvansi Belgia sebagai bagian dari ‘Schlieffen Plan’. Inggrispun menanggapi aksi Jerman ini dengan menyatakan perang terhadap Jerman sehingga seluruh kekuatan dari Triple entente terjun dalam kancah perang dunia pertama. Jerman hanya didukung Austro-Hongaria.

Baca Juga: Raja Edward Dalang Dibalik Perang Dunia I

Ditulis Oleh : Anisa Anggraeni Saldin

Posting Komentar untuk "Kronologi Menuju Pecahnya Perang Dunia I"