Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Runtuhnya Kerajaan Majapahit dan Munculnya Kerajaan Demak sebagi Pewaris

Runtuhnya Majapahit masih dipahami keliru oleh sebagian orang, naskah-naskah babad, utamanya naskah yang ditulis abad 19-20 yang kental akan nuansa pengaruh Belandanya menganggap candrasengkala yag berbunyi “sirna ilang kertaning bumi” yang bermaksud tahun 1400 S/1478 M adalah tahun runtuhnya Majapahit, runtuh akibat serangan Raden Fatah kepada ayahnya Brwijaya V.

Menurut beberapa sejarawan, candrasengkala yag berbunyi “sirna ilang kertaning bumi” bukan merupakan tahun runtuhnya Majapahit, karena dalam sumber sejarah yang benar sebagaimana yang dikabarkan dalam catatan Portugis dan beberapa Prasasti yang ditemukan, bahwa pada tahun 1478 M dan setelahnya Majapahit masih tegak berdiri.

Menurut beberapa sejarawan, candrasengkala yag berbunyi “sirna ilang kertaning bumi” sebetulnya bermakna tahun terbunuhnya Brawijaya V oleh Dyah Ranawijaya Girindrawardhana, akibat dikudeta. 

Pada tahun tersebut, Giriwardha yang dahulnya Raja bawahan Majapahit di Keling-Daha (Kediri) melakukan kudeta dan berhasil memporak porandakan Ibukota Majapahit (Trowulan) serta membunuh Brawijaya V. Selepas peristiwa ini Girindrawardhana, memindahkan Ibu Kota Majapahit ke Daha.

Sebagai anak Brawijaya V, Raden Fatah yang didukung oleh orang-orang Islam yang sudah tumbuh pesat di Kota-Kota besar di Pulau Jawa melakukan upaya perebutan legitimasi kekuasaan dari tangan Girindrawardhana. 

Caranya dengan mendirikan Kesultanan Demak dan menyatakan perang dengan Majapahit yang kala itu sudah dirajai oleh Girindrawardhana.
Perang Demak dan Majapahit terjadi cukup lama, pada masa Raden Fatah, Majapahit dibawah pimpinan Girindrawardhana dapat ditaklukan akan tetapi pada zaman ini Majapahit dijadikan sebaga Vazal Kesultanan Demak.

Perang Majapahit Vs Demak meletus lagi pada saat Kesultanan Demak diguncang peristiwa perebutan Tahta antara Pangeran Trenggono dan Raden Kikin, Majapahit bahkan bekerja sama dengan Portugis untuk bangkit lagi dan lepas dari kekuasaan Demak. 

Sumber Portugis menyebutkan bahwa pada 1527 M Majapahit Runtuh akibat serangan Demak.

Runtuhnya Majapahit akibat serangan Demak dilatar belakangi oleh penghianatan Majapahit pada Demak, sehingga mau tidak mau Demak menghancurkan Majapahit. 

Pada masa perang penentuan hidup dan matinya Majapahit itu, Demak mampu mengalahkan Majapahit. 

Para petinggi Majapahit yang selamat, melarikan diri ke berbagai Pulau dan wilayah di Nusantara diantaranya ke Pulau Bali, Kalimantan, Gunung Dieng, Pasundan dan lain sebagainya.

Selepas Majapahit runtuh, Demak benar-benar menjadi Pewaris Majapahit, karena selain menjadi haknya, Demak juga memenangkan pertempuran. 

Para Sultan Demak merupakan keturunan Raja Majapahit, selain itu Demak juga menggunakan simbol-simbol negara berbau Majapahit untuk menyatakan diri sebagai pewaris sah Majapahit, seperti penggunaan Lambang Surya Majapahit dan lain sebagainya.

Posting Komentar untuk "Runtuhnya Kerajaan Majapahit dan Munculnya Kerajaan Demak sebagi Pewaris"