Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asal-Usul Nyimas Gandasari dalam Carios Walangsungsang

Asal-Usul Nyimas Gandasari-Nyimas Gandasari atau yang dikenal juga dengan nama Panguragan kisahnya memang disebutkan dalam banyak babad asal Cirebon. Pada umumnya dari kebanyakan Babad yang ada, Nyimas Gandasari dikishkan sebagai murid dari Sunan Gunung Jati, meskipun demikian dalam catatan Naskah Carios Walangsungsang, Nyimas Gandasari justru dinyatakan sebagai murid Pangeran Walangsungsang, sementara dengan Sunan Gunung Jati perempuan ini umurnya tidak terlampau jauh hanya selisih beberapa tahun saja. 

Carios Walangsungsang menguraikan, bahwa selepas Rara Santang melahirkan Syarif Hidayatullah, Pangeran Walangsungsang yang mulanya menamani adiknya di Mesir kembali ke pulau Jawa. Sebelum mendarat di Pulau Jawa, Pangeran Walangsungsang terlebih dahulu mampir ke beberapa negara, salah satunya mampir ke Samudra Pasai.

Saat tiba di Samudra Pasai, kondisi negeri itu sedang dilanda wabah penyakit yang ganas, merasa memiliki kemampuan dalam pengobatan, Pangeran Walangsungsang ikut terjun menangulangi wabah, sehingga sang Pangeran mendapatkan anugrah dan penghargaan dari Sultan Pasai.

Nyimas Gandasari

Baca Juga : Asal-Usul Nyimas Ganda Sari

Diceritakan juga, bahwa salah satu Istri Sultan Pasai terkenah wabah penyakit, padahal waktu itu kondisinya sedang hamil 9 bulan. Singkat cerita selepas melahirkan anaknya, Istri Sultan Pasai wafat karena tidak kuasa melawan wabah penyakit. 

Atas jasa Pangeran Walangsungsang yang ikut serta dalam menanggulangi wabah penyakit di Pasai, Sultan Pasai menitipkan anak perempuannya yang baru lahir kepada Pangeran Walangsungsang untuk dididik dan dibawa ke Jawa. Putri itulah yang kelak dikenal dengan nama Nyimas Gandasari atau Nyimas Panguragan.

Sejak kecil, praktis Nyimas Gandasari dibawah pengasuhan Pangeran Walangsungsang, beliau dididik hingga besar kemudian setelah besar dianugerahi kekuasaan di sebuah desa yang dikenal dengan "Panguragan"

Mengamati kisah yang diuraikan dalam Carios Walangsungsang, maka tidaklah mengherankan jika dikemudian hari Nyimas Gandasari dikisahkan sebagai wanita yang pandai ilmu silat, mengingat Pangeran Walangsungsang sendiri dikisahkan sebagai seorang yang mumpuni dalam ilmu silat dan pengobatan. 

Dalam banyak babad Cirebon memang Pangeran Walangsungsang atau yang kemudian dijuluki dengan Cakrabuana ini digelari sebagai Sri Mangana ketika menjadi penguasa di Cirebon. Sri Mangana sendiri mempunyai pengertian panglima angkatan perang dan pemimpin kota, sudah barang tentu yang bersangkutan memiliki keahlian dalam ilmu silat. 

Carios Walangsungsang menyebutkan, bahwa ketika berhasil menanggulangi wabah mematikan di Samudra Pasai sang Pangeran mendapatkan julukan Sela Pandan. 

Baca Juga : Pangeran Walangsungsang Mendapatkan Julukan Sela Pandan

Posting Komentar untuk "Asal-Usul Nyimas Gandasari dalam Carios Walangsungsang"