Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Bulan Ramadhan

Ada sebagian orang yang menganggap bahwa bulan Ramadhan adalah nama bulan yang baru tercipta selepas disahkannya penanggalan Islam, mereka juga mengangap bahwa bulan Ramadhan dan termasuk bulan-bulan lainnya dalam penanggalan Hijriah diciptakan oleh orang-orang Islam zaman Nabi Muhamad, anggapan ini jelas keliru, sebab sebelum Nabi Muhamad lahirpun, nama-nama bulan yang dipakai dalam kalender Islam itu sejatinya sudah ada jauh sebelum Nabi Muhamad dilahirkan, begitupun dengan bulan Ramadhan.

Ramadhan ditinjau dari makna bahasanya bermaksud sangat panas. Sebab memang dizazirah Arab pada bulan Ramadhan ini kondisi cuaca sangat panas, lebih panas dari bulan-bulan lainnya. Maka dari  itu orang-orang Arab tempo dulu menamainya Ramadhan.

Kondisi bulan Ramadhan yang demikian itu pada kemudiannya memunculkan anggapan orang-orang Arab waktu itu sebagai bulan angker, sebab pada bulan ini angka kematian meningkat dan tentunya banyak ladang maupun sumur menjadi kering. 

Selepas Islam menjadi agama yang dianuti oleh orang Arab, predikat Ramadhan sebagai bulan angker itu rupanya hilang,  mengingat pada bulan ini turun perintah Allah tentang wajibnya puasa di Bulan Ramadhan. Turunya perintah puasa dibulan ramadhan inilah kemudian yang menyebabkan bulan Ramadhan diidentikan menjadi bulan puasa dan dianggap juga sebagai bulan penuh berkah. 

Melihat kondisi bulan Ramadhan dimana cuaca pada bulan ini begitu panas, maka diwal kemunculannya, perintah puasa pada bulan ini tentu sangat memberatkan orang Islam, sebab pada umumnya kondisi semacam itu sulit untuk melakukan puasa terutamnya bagi para pekerja.

Selepas Ramadhan dijadikan sebagai nama Bulan dalam penanggalan Islam yang telah disahkan oleh Khalifah Abu Bakar, berangsur-angsur definisi Ramadhan yang semula angker berubah drastis, sebab definisi Ramadhan yang baru ini kemudian dikaitkn dengan kemuliaan perintah puasa.

Hal ini dapat dilihat pendapat para ahli, dintaranya  pendapat Quraish Shihab  yang menyatakan bahwa Ramadhan terambil dari kata irmadha “membakar” atau “mengasah”, dinamai hal tersebut karena pada bulan ini dosa-dosa manusia pupus, habis terbakar, akibat kesadaran dan amal shalehnya. Atau disebut demikian karena bulan tersebut dijadikan sebagai waktu mengasah dan mengasuh jiwa manusia (2008, hlm 143).

Pendapat di atas jug senada dengan pendapat Abdurahman Ahmad Syirbuni, yang menyatakan Ramdhan berasal dari kata Ramadhan, yang mempunyai makna batu-batu yang panas, yaitu keadaan batu-batu dipadang pasir yang panas di Mekkah. Mereka telah berpuasa dalam keadaan cuaca panas, sehingga batu-batupun ikut panas (hlm 110).

Bulan Ramadhan Zaman Islam

Selepas Islam menjadi agama resminya orang-orang Arab serta berbarengan dengan itu turun pula ayat-ayat al-Quran tentang perintah wajibnya puasa dibulan Ramadhan serta kabar mengenai adanya malam laylatul qadar dalam bulan ini, maka untuk selanjutnya muncul beberapa dogma atau ajaran Islam yang membahas tentang keutamaan bulan Ramadhan.

Diantara ketutamaan-keutaman bulan Ramadhan dalam dogma agama Islm adalah:

Bulan berlimpah berkah 

Saat datang bulan Ramadhan Rasulullah Saw bersabda sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah “Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan engkau untuk berpuasa, karena dibuka pintu surga, ditutup pintu neraka dan dibelenggu setan-setan, serta akan dijumpai suatu malam yang nilainya lebih berharga dari seribu bulan. Barang siapa yang tidak berhasil, memeperoleh kebaikan, Sungguh ia akan mendapatkan itu untuk selama-lamanya. (An-Nasai dan Al-Baihaqi)

Bulan kegembiraan bagi pencinta kebaikan 

Sahabat Arfah pernah berkata, “Suatu ketika aku berada di rumah Utbah bin Farqad, kebetulan ia sedang membicarakan puasa Ramadhan, lalu masuk seorang laki-laki, salah seorang sahabat, Nabi Saw melihat laki-laki itu Utbah menaruh hormat padanya dan diam. Tamu itupun menyampaikan hadis tentang Ramadhan. Ia berakata, aku mendengar Rasulullah Saw bersabda tentang bulan Ramadhan, “Pada bulan Ramadhan pintu surga dibuka dan setan-setan dibelenggu. Rasulullah mengulas lagi, dan seorang malaikat akan berseru: “hai pencinta kebaikan bergembiralah! Hai pencipta kejahatan, hentikanlah! Sampai Ramadhan berakhir. (HR. Ahmad dan AnNasai).

Pada bulan ini pintu surga dibuka karena pada bulan tersebut, banyak amal shalih yang disyariatkan dan amalan yang biasa menyebabkan masuk surga dan pintu-pintu neraka ditutup karena sedikitnya orang-orang berbuat maksiat yang menyebabkan pelakunya masuk neraka.

Setan dibelenggu pada bulan ini, sehingga mereka tidak dapat membujuk kaum muslimin untuk melakukan maksiat dan tidak dapat memalingkan mereka dari amal shalih pada bulan Ramadhan.

Pada bula ini terdapat malam lailatul qadar, malam tersebut merupakan pahala ibadah berlipat ganda, malaikat turun ke langit dan malam ini diliputi keselamatan dan kebaikan.

Baca Juga: Kisah Samson dan Lahinya Malam Laylatul Qadar Dalam Bulan Ramadhan

Demikianlah penjelasan mengenai bulan Ramadhan, bulan ke Sembilan dari bulan-bulan yang ada dalam sistem penanggalan orang-orang Arab pa Islam maupun setelah Islam. 

Posting Komentar untuk "Mengenal Bulan Ramadhan"