Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soekami dan Idayu Kawin Lari

Soekemi dan Idayu Orang Tua Soekarno
Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Idayu Nyoman Rai Sariben adalah ibu dan bapak Presiden Soekarno, keduanya sama-sama berdarah bangsawan, meskipun begitu jarang orang yang tahu bahwa cinta diantara keduanya penuh dengan duri, hubungan cinta keduanya tidak direstui oleh orang tua, sehingga Soekemi dan Idayu yang kala itu sama-sama mencinta memutuskan kawin lari.

Raden Soekemi Sosrodihardjo adalah salah satu dari delapan putera Raden Harjodikromo, lahir di Wirosari, Grobogan pada 15 Juni 1873 . Karena lahir sebagai anak bangsawan Jawa, Soekemi sejak kecil mendapatkan pendidikan yang baik hingga di masa mudanya ia menjelma menjadi seorang terpelajar. Pendidikan terakhir yang ditempuh Soekemi adalah Pendidikan Keguruan di Probolinggo.

Setelah menyelesaikan sekolah guru (kweekschool).  Soekemi Sosrodihardjo memperoleh tugas sebagai tenaga pengajar (guru) di Sekolah Rakyat (SR) di Singaraja Bali. Di samping itu, Raden Soekemi Sosrodihardjo bekerja sebagai asisten peneliti Prof. Van Der Tuuk. Prof. Van Der Tuuk adalah seorang ahli bahasa Indonesia yang sudah lama menetap di Indonesia, tepatnya di daerah Tapanuli Sumatera.

Ketika menjadi pengajar di Bali, Raden Soekemi Sosrodihardjo tertarik kepada seorang gadis rupawan. Gadis tersebut bernama Idayu Nyoman Rai Sariben. 

Idayu bukan sembarang gadis sebab secara kedudukan ia merupakan seorang puteri Bali keturunan Brahmana yang tinggal di Balai Agung Singaraja Bali, namun ketertarikan Soekemi pada Idayu tak dapat restu dari orang tua. Meskipun keduanya sama-sama mencinta. Ketidak setujuan orang tua Idayu dilandasai oleh beberapa hal. Diantaranya, Soekemi  bukanlah orang  yang memiliki garis keturunan atau darah Bali walaupun  Soekemi memiliki garis keturunan bangsawan. Soekemi seorang penganut agama Islam sedangkan Idayu dan keluarganya penganut agama Hindu Bali. Tingkat perbedaan status sosial diantara keduanya, yakni Soekemi keturunan Bangsawan Jawa kelas priyayi, sedangkan Idayu dari Kasta Brahmana Bali, yakni kasta tertinggi dalam penganut ajaran agama Hindu Bali.

Mendapati penolakan dari keluarga Idayu, rupanya Soekemi tak bergeming, agaknya cintanya pada Idayu semakin menggebu-gebu ketika dilarang-larang, oleh karena itu iapun memutusakan mengajak Idayu kawin lari.
Masa Tua Soekami dan Idayu
Perbuatan Soekemi dan Idayu yang kawin lari itu jelas membuat geger dan tentu mulanya membuat malu keluarga Idayu, akhirnya mau tidak mau karena sudah menikah dalam pelarian, keduanya direstui, akan tetapi sebagai akibat dari perbuatan tersebut Soekemi diajtuhi denda sebanyak 25 Ringgit.

Memahami kisah kawin larinya bapak mendiang Presiden Soekarno, dapatlah dimengerti bahwa ayah Soekarno merupakan seorang petualang cinta, maka tidak mengherenkan jika dikemudian hari anaknya yang  kelak menjadi Presiden pertama Indonesia itu menuruni sifat-sifatnya, menjadi seorang petualang cinta, bahkan lebih tangguh dari bapaknya.

Penulis : Bung Fei
Editor : Sejarah Cirebon

Baca Juga:  Lahirnya Soekarno

Daftar Bacaan:
[1]J. D. Legge, 1985. Soekarno, Sebuah Geografi Politik, Terj. Tim PSH. Jakarta:  Sinar Harapan
[2]Ongkokham, 1981. Soekarno : Mitos dan Realitas, dalam Taufiq Abdullah, et al, (ed), Manusia Dalam Kemelut Sejarah. Jakarta : LP3ES 

Posting Komentar untuk "Soekami dan Idayu Kawin Lari"