Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Adolf Hitler Menolak Jadi PNS

Menjadi Pegawai Negeri Sipil memang menjadi impian banyak orang, karena selain gajihnya jelas menjadi PNS juga mendapat dana pensiun dihari tua. PNS juga bagi sebagaian masyarakat dianggap sebagai profesi terhormat. Meskipun begitu, bagi Adolf Hitler, PNS tidak ada keren-kerennya sama sekali, ia bahkan hampir baku hantam dengan ayahnya lantaran sang ayah memaksanya untuk menjadi seorang PNS.

Adolf Hitler lahir pada 20 April 1889  dari keluarga yang mlarat, bapaknya Alois Hitler merupakan anak haram hasil dari perselingkuhan Nyonya Maria Anna Schicklgruber dengan laki-laki misterius yang sampai matinya tidak pernah menceritakan laki-laki mana yang menghamilinya, dari itulah Alois kecil mulanya memakai nama belakang ibunya “Schicklgruber” namun, dikemudian hari ketika ibunya menikah dengan Johann Georg Hiedler, nama belakang “Hiedler/Hitler” digunakan oleh Alois.

Tidak berbeda dengan anaknya Adolf Hitler yang keras kepala, Alois Hitler yang tumbuh kurang kasih sayang menjadi anak yang keras kepala. Sejak kecil ia sering disisihkan keluarga lebih-lebih selepas ibunya meninggal.

Meski mlarat, Alois dikenal sebagai sosok pekerja keras, saat menikahi Klara Pƶlzl, ia tidak punya apa-apa meskipun begitu ia mencoba bekerja keras dengan menjadi buruh dan petani meski akhirnya bangkrut.

Saat Alois memiliki enam orang anak, termasuk anak ke empatnya yang kemudian dikenal dengan nama “Adolf Hitler” nasibnya mulai berubah. Ketekunannya ketika bekerja menjadi Karyawan Kontrak Bea Cukai Jerman  membuatnya diangkat menjadi PNS, mulai setelah itu, Alois berubah menjadi keluarga Jerman yang taraf ekonominya lumayan meningkat.

Dari keenam anaknya yang ada, Adolf Hitler adalah anak yang paling cerdas, ulet,  tangguh dan pantang menyerah bila punya keinginan, dari itulah Alois berencana menjadikan anak kesayangannya itu menjadi penerusnya, yaitu menjadi seorang PNS di Bea Cukai Jerman.
Impian Alois untuk menjadikan Adolf Hitler sebagai PNS kandas karena ditentang anaknya sendiri. Adolf yang berwatak keras sebagimana watak ayahnya berkeinginan menjadi seorang seniman, ia lebih menyukai menjadi seorang pelukis ketimbang menjadi PNS Bea Cukai yang menurutnya tidak berkelas.

Ayah dan anak memang sama-sama keras, meski Adolf tidak ingin menjadi PNS, Alois memaksa anaknya agar sekolah di SMA kepegawaian yang apabila lulus akan mudah diterima menjadi seorang PNS tanpa perlu susah payah sebagaimana dirinya ketika menjadi seorang PNS di Bea Cukai.

Meskipun Adolf Hitler akhirnya masuk SMA menuruti keinginan ayahnya, ia tetap membangkang, caranya dengan bertingkah bloon dan malas-malasan di sekolah. Karena tingkah anaknya itu,  Alois mulanya tidak dapat menahan murkanya bahkan ia kerap hampir baku hantam dengan anaknya.

Sebagai orang tua yang berjiwa dewasa Alois akhirnya menuruti kemauan anaknya yang ingin masuk sekolah Seni dan membiayainya untuk mengikuti les melukis sesuai keinginan Adolf Hitler. Dikemudian hari, Adolf Hitler memang tercatat mampu menjadi seorang Seniman/Pelukis kelas teri.

Hitler sebetulnya pernah berusaha menjadi seorang seniman tingkat atas, dalam rangka mewujudan usahanya, Hitler menuju ke Kota Wina untuk masuk kuliah seni, namun usahanya gagal, ia beberapa kali ditolak sehingga menyebabkannya putus asa.

Kegagalan Hitler memnjadi seorang seniman kelas atas penyesalan dalam diri Adolf, ia mungkin ingin meminta maaf atas kelakuan buruknya dimasa mudanya, akan tetapi nasi sudah menjadi bubur, sebab ayahnya sudah wafat.

Selepas gagal mewujudkan cita-citanya menjadi seorang seniman kelas atas, Adolf Hitler banting setir menjadi seorang Politikus. Dunia kemudian mengenalnya sebagai Konselir Jerman yang bengis, keras kepala diktator dan pembantai orang-orang yang dianggapnya menjijihkan, pria ini pula nantinya dikenal sebagai sosok pemantik perang Dunia II.

Baca Juga: Adolf Hitler Menjadi Glandangan di Kota Wina

Penulis : Bung Fei
Editor : Sejarah Cirebon

Posting Komentar untuk "Adolf Hitler Menolak Jadi PNS"