Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pakubuwana I dan Keturunannya

Pakubuwana I adalah Raja Kasunanan Surakarta (Solo), nama aslinya Raden Mas Drajat, selain itu beliau juga dikenal dengan nama Pangeran Puger. Perlu dipahami bahwa dalam sejarah Mataram, nama Pangeran Puger ini tidak hanya merujuk pada Pakubuwana I saja, sebab sebelumnya ada juga tokoh yang disebut Pangeran Puger (Putra Panembahan Senopati). 

Pakubuwana I merupakan anak Amangkurat I (Raja Mataram Terakhir) dan dari permaisuri keturunan Keluarga Kejoran, yaitu cabang keluarga keturunan Kesultanan Pajang. Ia diangkat menjadi putra mahkota setelah kakaknya Raden Mas Rahmat (Kelak menjadi Amangkurat II) yang sebetulnya berhak atas tahta memberontak kepada ayahnya sendiri bersama Trunojoyo. Meskipun begitu Raden Mas Rahmat nantinya kembali bergabung dan membela ayahnya untuk menumpas Trunojoyo.

Selepas Kesultanan Mataram hancur karena pemberontakan Trunojoyo. Kakak  Pakubuwana I diangkat menjadi Raja kerajaan baru yang diberi nama Kasunanan Surakarta (Solo), selanjutnya selepas kakaknya mangkat, yang mewarisi tahta kerajaan adalah Amangkurat III, anak dari Amangkurat II. Namun baru saja memerintah selama 3 tahun, Amangkurat III digulingkan, selanjutnya yang menjadi Raja ke tiga di Kasunanan Surakarta adalah Pakubuwana I. 

Pakubuwana I bertaha menjadi Raja di Kasunanan Surakarta dari tahun 1704-1719, dengan demikian belaiau menjabat sebagai Raja selama 15 tahun. 

Selama memerintah Kasunanan Surakarta (1704-1719) keadamaian kembali menyelimuti wilayah Mataram, hal ini dikarenakan dalam memerintah Pakubuwana I dikenal sebagai raja yang bijak dan penuh pertimbangan, selain itu raja ini juga banyak disukai oleh para pejabat kerajaan dan rakyat karena tidak bertangan besi. 

Pada saat menjadi Raja, Raden Mas Drajat digelari dengan “Sampeyang Dalem Hingkang Sinuhun Kanjeng Suuhunan Pakubuwana Senapati Ingalaga Ngabdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah Tanah Jawa”. 

Berdasarkan gelarnya, dapatlah dipahami bahwa Pakubuwana I mengkalim diri sebagai Khalifah Islam di Tanah Jawa, atau pemimpinnya orang-orang Islam di Pulau Jawa. Selepas memerintah selama 15 tahun, Pakubuwana I wafat pada tahun 1719, beliau kemudian dimakamkan di Astana Pakubwanan, Imogiri Yogyakarta. 

Keturunan Pakubuwana I

Selama hidupnya Pakubuwana I memperoleh banyak keturunan, adapun keturunan Pakubuwana I yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Kyai Adipati Nitiadiningrat I Raden Garudo (groedo) [Pakubuwono]
  2. Tumenggung Honggowongso / Joko Sangrib (Kentol Surawijaya / Hangabehi Hangawangsa) [Arungbinang]
  3. Pangeran Adipati Purbaya / Gusti Panembahan Purbaya (Raden Mas Sasangka0
  4. Gusti Pangeran Haryo Adipati Diponegoro Madiun / Raden Mas Papak (Panembahan Eru Chokro Senopati Panatagama) 
  5. Gusti Bendoro Pangeran Haryo Blitar / Sultan Ibnu Mustafa Paku Buwana (Raden Mas Sudhomo) 
  6. Gusti Pangeran Haryo Pamot 
  7. Gusti Pangeran Haryo Prangwedono / Raden Mas Ontowiro (Raden Mas Kawa)
  8. Gusti Kanjeng Ratu Timur
  9. Bendoro Raden Ayu Ronggo Prawirodirjo
  10. Gusti Bendoro Raden Ajeng Demes / Kanjeng Ratu Maduretno (Gusti Kanjeng Ratu Ayunan) 
  11. Gusti Bendoro Raden Ayu Mataun
  12. Gusti Raden Mas Suryokusumo / Gusti Pangeran Haryo Ngabehi Salor ing Pasar (Raden Mas Sudhiro)
  13. Raden Ayu Himpun 
  14. Bandoro Raden Ayu Manis 
  15. Prabu Amangkurat IV (Mangkurat Jawi) / Raden Mas Suryaputra (Prabu Mangkurat Jawa) 
  16. Raden Mas Sengkuk [Mataram]
  17. Raden Ayu Lembah 
  18. Pangeran Diposonto / Ki Ageng Notokusumo / Raden Martataruna (Raden Mas Mesir) 

Delapan belas anak Pakubuwana I tersebut lahir dari 1 orang permaisuri dan 4 orang selir, yaitu Ratu Mas Blitar / Ratu Pakubuwono, Raden Ajeng Sendhi, Mas Ajeng Tejawati, Mas Ajeng Retnowati, dan Mas Ayu Tjondrowati.

Posting Komentar untuk "Pakubuwana I dan Keturunannya"