Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Agama Gajah Mada, Mahapatih Majapahit

Agama Gajah Mada sempat menjadi perdebatan ketika ada salah satu penulis yang menerbitkan buku dimana isinya menyatakan jika Gajah Mada seorang muslim, bahkan nama aslinya disebut Ahmad (Gaj Ahmada). Disisi lain, atas terbitnya buku tersebut, sekelompok orang yang mengklaim sebagai pecinta Majapahit murka, mereka dengan tegas menyatakan jika Agama Gajah Mada adalah Hindu. 

Kedua pendapat yang menyatakan jika Gajah Mada beragama Hindu dan Islam sebetulnya lemah, sebab telah dibantah oleh naskah kuno yang ditulis ketika Gajah Mada masih hidup. 

Majapahit adalah negara besar yang melindungi seluruh agama yang ada dizamannya. Majapahit memang Kerajaan Hindu dengan mayoritas rakyatnya memeluk Agama Hindu, terbukti dari lambang Majapahit (Surya Majapahit) yang didalamnya terpatri ukiran para Dewa dalam Agama Hindu. Meskipun demikian bukan berarti Gajah Mada pemeluk Hindu. 

Gajah Mada
Agama Gajah Mada
Agama Gajah Mada menurut Negarakertama, yaitu Naskah yang disusun ketika zaman Gajah Mada dan Prabu Hayam Wuruk masih hidup itu adalah "Budha". Agama Budha memang kala itu dianut oleh beberapa Pejabat Tinggi Majapahit, diantaranya Prapanca, Mpu Nala dan Gajah Mada, begitulah yang diinformasikan dalam Negarakertagama. 


Informasi dalam Naskah Negarakertagama yang menyatakan jika Gajah Mada seorang pemeluk Budha terdapat dalam Naskah Negarakertagama Pupuh XIX, adapun teks serta terjamahnya sebagai berikut:

"wwanten dharmma kasogatan prakasite madakaripura kastaweng langö, simanugraha bhûpati sang apatih gajamada racananyan ûttama,yekanung dinunung nareswara pasanggrahanira pinened rinûpaka, andondok mahawan rikang trasungay andyus i capahan atirthasewana“ (Nag.19:2)

Terjamah: Tersebut dukuh kebuddhaan bernama Madakaripura, keelokannya terkenal, berupa Anugerah sri Baginda kepada patihnya, Gajah Mada,teratur dengan sangat baik.Di situlah sang raja menempati pesanggrahan yang terhias dengan indah, berjalan melalui Trasungay, ia melakukan pujabhakti di petirtaan suci di Capahan. 

Dharma Kasogatan dalam teks asli yang tercatat dalan Naskah Negara Kertagama bermaksud "Kebudhaan", yaitu komplek Padukuhan Budha yang ditinggali Gajah Mada. Istilah Kasogatan menurut Arkeolog berasal dari kata "Sogat" yaitu salah satu nama/gelar maha Agung Sang Budha. Dimana arti secara harfiahnya adalah yang berbahagia. 

Merujuk pada Negarakertagama, sejarawan dan arkeolog menyimpulkan jika Agama yang dianut oleh Gajah Mada adalah "Budha". 

Hal tersebut  juga sesuai dengan kabar dari Naskah Pararton yang menyatakan bahwa selama belum menyatukan Nusantara Gajah Mada memilih tidak menikamti kenikmatan dunia (Sumpah Palapa), termasuk didalamnya soal wanita (Tidak kawin). Kabar dari Pararton ini menjadi penguat jika Gajah Mada adalah seorang Budha  karena hanya orang dari kalangan manusia suci agama Budha sajalah yang dizamannya memutuskan tidak menikah. 

1 komentar untuk "Agama Gajah Mada, Mahapatih Majapahit"

Berkomentarlah yang terarah dan jelas agar dapat dipahami dan dibalas admin.