Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Kerajaan Talaga Manggung Majalengka

Informasi mengenai sejarah Kerajaan Talaga Manggung dapat ditemui dalam beberapa catatan Kuno, salah satunya Naskah Carita Parahyangan. Dalam naskah ini disebutkan bahwa " Diantara beberapa kerajaan bawahan Kerajaan Pajajaran salah satunya adalah Talaga

Kerajaan Talaga yang dimaksudkan dalam Carita Parahyangan tentu merujuk pada suatu kerajaan kecil bawahan Pajajaran yang letaknya berada di Majalengka, wilayahnya dipercayai terletak di wilayah yang kini dikenal dengan Desa Telaga Kulon dan Talaga Wetan yang masuk pada administrasi Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka. 

Dinamakan Talaga, karena kerajaan ini dahulunya memiliki Talaga (danau) sebagai ikon negara, masyarakat mempercayai bahwa Situ Sangiang (Danau Sangiang) adalah danau yang menginspirasi munculnya nama Talaga untuk menamai kerajaan itu, selain itu masyarakat juga meyakini jika Situ Sangiang dahulunya merupakan bekas Keraton Talaga sebelum dipindahkan ke tempat lain. 

Situ sendiri maksudnya Talaga/Danau sementara, Sangiyang diyakini merujuk pada kata "Sanghyang/Raja" meskipun begitu ada juga yang memaknai dengan ngahiyang (Menghilang), sebab di danau itulah Keraton Talaga menghilang. 

Sementara kata "Manggung" sendiri dipercayai merupakan kata tambahan yang disisipkan belakangan, kata itu diambil dari salah satu nama Raja Talaga yang bernama " Sunan Talaga Manggung, Raja inilah yang dikisahkan sebagai Raja yang membawa Talaga menuju zaman keemasannya.

Kerajaan Talaga didirikan oleh Batara Gunung Picung, Raja ini konon masih kerabat dengan Raja-Raja di Galuh (Ciamis), meskipun demikian pada masa ini Kerajaan Talaga masih baru merintis sehingga belum benar-benar seperti kerajaan yang mempunyai struktur pemerintahan yang jelas. Barulah dizaman cucunya, Sunan Talaga Manggung, Talaga benar-benar menjadi negeri mandiri yang otonom, mempunyai keraton dan perlengkapan Kerajaan lainnya, seperti tentara dan susunan pemerintahan yang memadai. 

Kerajaan Talaga dalam Catatan Sejarah Cirebon

Sejarah Cirebon mencatat bahwa Kerajaan Talaga adalah salah satu Kerajaan yang dizaman Sunan Gunung Jati menjadi bawahan Kesultanan Cirebon. Proses masuknya Talaga menjadi bagian dari Kesultanan Cirebon didahului oleh peperangan diantara keduanya.

Menurut Sejarah Cirebon, Kerajaan Talaga ditaklukan Cirebon pada Tahun 1528, pada masa ini pula Raja Talaga kemudian masuk Islam, dan tetap diberi hak mengurusi kerajaannya. Meskipun demikian dalam catatan yang lain, sebagaimana yang dikabarkan dalam Naskah Mertasinga bahwa, meskipun Pucukumun Talaga (Raja Talaga) mau menerima Islam, adik perampuan sang Raja yang bernama Dewi Mandapa tidak mau mengikuti kakaknya masuk ke agama Islam, sang adik lebih memilih menyingkir ke Gunung Padang untuk bertapa, kelak putri ini kemudian melahirkan anak perempuan yang bernama "Dewi Tanuran Gagang" Putri inilah yang dikemudian hari mampu membalaskan kekalahan orang Talaga dari Cirebon. 

Baca : Dewi Tanuran Gagang, Perempuan Berkelamin Api

Posting Komentar untuk "Sejarah Kerajaan Talaga Manggung Majalengka"