Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jaya Perkasa, Patih Sumedang Larang

Jaya Perkasa adalah salah satu pejabat kerajaan Pajajaran yang  menjadi Patih di Kerajaan Sumedang Larang selepas kerajaan Pajajaran Runtuh. 

Jaya Perkasa juga tercatat sebagai salah satu Penyelamat Mahkota Pajajaran selepas ditaklukannya Ibu Kota Pajajaran oleh Banten. 

Mahkota itu diserahkan kepada Raja Sumedang sebagai tanda bahwa selepas runtuhnya Pajajaran, Sumedang ditunjuk sebagai pelanjut. 

Pada masa Prabu Geusun Ulun memerintah Sumedang, terjadi perang antara Sumedang melawan Cirebon. Sebabnya karena Prabu Geusun Ulun yang didukung Jaya Perkasa membawa lari selir Sultan Cirebon (Panembahan Ratu) yang bernama Harisbaya. 

Peperangan dikisahkan berlangsung sengit, Cirebon berhasil memaksa Sumedang, memindahkan Ibu Kota Kerajaannya karena khawatir diserang Cirebon, Cirebon juga memaksa Sumedang untuk menebus Selir Raja yang dibawa lari dengan menyerahkan sebagian kekuasaan Sumedang (Kini. Kab Majalengka) masuk ke dalam kekuasaan Cirebon. 

Ilustrasi Jaya Perkasa
Mengenai nasib Jaya Perkasa, ada beberapa versi, ada yang menyatakan wafat dalam peperangan ketika menghadapi Cirebon, ada pula yang menyatakan Moksa. 

Kini petilasan Jaya Perkasa dapat ditemui di Deyueh Luhur Sumedang, di petilasan ini Peziarah dilarang menggunakan Batik. Konon Batik tidak di sukai oleh Jaya Perkasa, karena Batik kala itu simbolnya orang Cirebon. 

Menurut kuncen Petilasan Jaya Perkasa, larangan penggunaan Batik di Petilasan sudah turun temurun. 

Penjelasan lebih dalam mengenai Jaya Perkasa dapat anda simak dalam vidio berikut in;

Posting Komentar untuk "Jaya Perkasa, Patih Sumedang Larang"