Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Laporan Akhir Kajian Sejarah Kabupaten Indramayu 2022

Penelitian dan Kajian mengenai Sejarah Indramayu pernah dilakukan pada tahun 70 an oleh Dasuki dan team. Rekonstruksi dari hasil kajian tersebut kemudian melahirkan satu buku yang disebut "Sejarah Indramayu" buku tersebut diterbitkan pada tahun 1977. 

Selain itu, pada hasil penelitian tersebut juga diputuskan jika hari jadi Indramayu jatuh pada hari Jumat Kliwon tanggal 1 Muharram Tahun 934 H atau 1 Sura Tahun 1449 yang juga bertepatan dengan tanggal 7 Oktober 1527 M. 

Berlalunya waktu, ketika ditemukannya bukti-bukti baru seputar Sejarah Indramayu, sekelompok peneliti yang digagas oleh Muhammad Nurhata dan Team dibawah naungan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian Dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Daerah Kabupaten Indramayu melakukan kegiatan Penelitian sejenis, yaitu tentang Sejarah Kabupaten Indramayu.
Berdasarkan pemamparan Nurhata pada penyelenggaraan ekspose laporan akhir Kajian Sejarah Kabupaten Indramayu sebagaimana yang dilaksanakan pada Rabu 18 Mei 2022 di Ruang Rapat Bappeda Litbang Kab Indramayu, menyimpulkan jika;

Buku Sejarah Indramayu (Dasuki dkk., 1977) yang dijadikan acuan dalam merekonstruksi sejarah Indramayu yang juga merupakan hasil penelitian terdahulu hanya berdasrkan pada naskah Babad Darmayu sehingga perlu disajiakan data primer dan data sekunder.

Selanjutnya, berdasarkan penelitian yang dilakukan Nurhata dkk ditemukan bahwa;

Indramayu Mulanya Disebut Cimanuk

Bangsa Cina sekitar tahun 1430 menyebut Cimanuk sebagai Tanjung Ciao-c’iangwan (Hsiang Ta (ed.), 1982:66-68).

Joao de Barros dari Portugis (1496-1570) menyebut Chiamo atau Chenano (Lavanha (ed.), 1615).

Tome Pires dari Portugis tahun 1513-1515 menyebut Chemano (Cortesao, 2014).

Peta Pulau Jawa tahun 1606, Early Mapping of The Pacifik (Thomas Suarez),muncul nama Deremayo

Berdasarkan beberapa temuan tersebut, bahwa pada mulanya daerah yang sekarang dikenal sebagai Indramayu mulanya bernama Cimanuk yang menurut ejaan orang Cina disebut Ciao-c’iangwan, ejaan orang Portugis Chiamo / Chenano/ Chemano. Dalam hasil penelitian ini juga disebutkan bahwa pada tahun 1606 nama Deremayo (Dermayu) menggantikan Cimanuk.

Masa Pemerintahan Wiralodra

Masa pemerintahan Wiralodra bukan sezaman dengan masa Sunan Gunung Jati sebagaimana yang disebutkan dalam Sejarah Indramayu (Dasuki dkk), melainkan; 

Masa Pemerintahan Wiralodra berlangsung dari tahun 1678-1682 Masehi. Wiralodra Meninggal dan digantikan oleh Wirapati (1682-1702 M). Selanjutnya wafat dan naiknya Wirantaka sebagai Bupati (1702 M).

Menjadi Indramayu (ejaan lama Indramajoe)

Dari yang semula disebut Cimanuk (1430) hingga menjadi Indramayu berlangsung selama beberapa dekade, catatan perubahan yang ditemukan sebagai berikut;
  1. Deremayo (1606)
  2. Dermayo (1610)
  3. Indermaijo, Indermayo, Indra Maijo (1613-1682)
  4. Indramajoe (1706)
In-“ dalam kata Indramayu berasal dari bahasa Belanda untuk menunjukkan wilayah atau tanah asli Dermayu. Sejak tahun 1679, Dermayu mengalami perluasan setelah masuknya wilayah Kandanghaur (DR, 4 Juni 1679)

Hari Jadi Indramayu

Berdasarkan temuan baru yang didapat hari jadi Indramayu yang telah ditetapkan pada 7 Oktober 1527 M, perlu dikaji ulang. Beberapa data yang layak dijadikan sebagai acuan dalam penentuan hari jadi Indramayu adalah sebagai berikut:
  1. Peta Kuna tahun 1606, 1610, 1614 
  2. Daghregister 10-11 Mei 1678
  3. Reglement op het van Cheribonsche Landen, 2 Februari 1809 (Daendels) 
  4. Staatblad No. 5, tanggal 10 Januari tahun 1858
  5. Staatblad tahun 1925 No 395 dan Besluit 14 Agustus 1925 No. IX

Kesimpulan

Periode Awal (awal abad ke-17 dan sebelumnya): Dikenal dengan Ciao-c’iangwan, Chemano; Indramayu di bawah pengaruh kerajaan Sunda, Majapahit, dan Cirebon; tinggalan arkeologis tertua berupa Situs Tamanan, Situs Dingkel, dll. 

Periode Kedua (awal abad ke-17 sampai akhir abad ke-19): Sebutannya Deremayo (1606), Dermayo (1610); Indermaijo, Indermayo, Indra Maijo (1613-1682); penimbunan perbekalan dan perahu perang Mataram (13 Des. 1632 - 7 Juli 1640); Nama Kiai Wiralodra Keey Wiera Loddera (DR. ( 1663, 1678-1682). Wiralodra sebagai gubernur Indramayu atau adipati Wedana pada 10-11 Mei 1678 (bertugas menyelesaikan jabatan syahbandar, brandal Jawa, hubungan Banten-Sumbedang) 

Periode ketiga (awal abad ke-19 sampai paruh pertama awal abad ke-20): Pengaruh Hindia Belanda, pembagian sistem wilayah, akhir kekuasan trah Wiralodra (kebijakan kolonial dan perlawanan rakyat), dan Hari Jadi Indramayu

Bahasan lengkap mengenai Laporan Akhir Kajian Sejarah Kabupaten Indramayu 2022 pada bahan Presentasi Akhir FGD Bappeda-Litbang Indramayu sebagai berikut:
Penulis: Bung Fei 
Editor : Sejarah Cirebon

Posting Komentar untuk "Laporan Akhir Kajian Sejarah Kabupaten Indramayu 2022"