Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagus Rangin: Pahlawan Dari Bantarjati

Cerpen Bagus Rangin
Pahlawan Dari Bantarjati

Bagian (1)

Meskipun Masjid Agung sudah kosong karena ditinggalkan jamaahnya, Raden Semaun tetap saja memutar tasbihnya. Tidak lama kemudian, Patih Astanaya mendekati Raden Semaun, beliau menyembah, kemudian berkata, "Ampun Raden, di emperan Pendopo ada seorang wanita Paruhbaya yang hendak berbicara dengan Raden, wanita itu tidak mau berbicara selain kepada Raden, bahkan wanita itu bersumpah demi Gusti Allah, jika kabar yang ia bawa akan menyelamatkan negara Dermayu ini dari marabahaya". 

Mendengar berita dari Patihnya, Raden Semaun menghentikan dzikirnya, kemudian berucap, "Jika memang begitu, mari kita temui wanita itu paman !!". 

Mendapati Gustinya datang bersama Patih Astananya, wanita paruhbaya itu senang bukan main, iapun kemudian menghaturkan salam sembah dari emperan pendopo, sambil berucap "Maaf Gusti, hamba telah lancang menggangu gusti

"Sudahlah nyai  jangan berlebihan, aku hanya hamba rakyat....mari kita masuk ke Pendopo", sahut Raden Semaun. Ketiganya kemudian masuk ke Pendopo, kemudian duduk di atas tikar yang terbuat dari kulit Menjangan.

"Maaf Gusti, hamba mendengar dan melihat secara langsung, bahwa orang-orang Bantarjati  Pimpinan Rangin itu sedang mempersiapkan diri menyerang Dermayu, mereka hendak menggulingkan Gusti dari tahta Kadipaten Dermayu". Begitu ucap langsung wanita itu sebagai pembuka perdiskusian. 

Belum juga Raden Semaun berkata, wajah Patih Astanaya memerah, jumat itu, wajahnya menampakan kobaran amarah yang menyala-nyala. "PENGHIANAAAAAAT" Begitu kata-kata yang terucap dari mulut Patih Astanaya.

Dilain tempat, Rangin mengumpulan pengikutnya di alun-alun Bantarjati, ia memberikan wejangan kepada pengikutnya. Ia berkata " Semenjak para Adipati dan Sultan-Sultan yang kita banggakan itu menjadi antek-antek Kafir penjajah itu, negeri ini tambah miskin, tanah ini digadaikan kepada para Tongki padahal ini adalah tanah kita, tanah leluhur kita. Adalah wajib bagi kita berjihad melawan kedzaliman mereka. Sungguh aku takut, jika kita tidak brontak kafir-kafir itu akan bertindak sewenan-wenang" , Mari kita lawan......!,  ALLAHU AKBAR.....!!!!"

Pekikan takbir Bagus Rangin, ditimpali oleh Pekikan takbir serupa dari ribuan pengikutnya, sehingga kala itu, Bantarjati bergemuruh.

Bersambung.

Posting Komentar untuk "Bagus Rangin: Pahlawan Dari Bantarjati"