Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ASAL-USUL IDUL ADHA & KLAIM NGAWUR YAHUDI

Idul Adha (Hari Raya Kurban/Penyembelihan) adalah hari raya yang mulanya dilaksanakan keturunan Ismail (Orang Arab) untuk memperingati nenek moyangnya (Ismail) ketika dikorbankan (Disembelih) dan juga memperingati kedatangan nenek moyangya itu ke Mekkah untuk pertama kalinya dan memperingati pembangunan Kabah. 

Puncak hari raya Kuraban terjadi selepas orang-orang Arab melakukan napak tilas (Napak Tilas/Unjungan dalam bahasa Arab disebut Haji) pada peristiwa-peristiwa bersejarah kedatangan Ismail dan ibunya Hajjar ke Mekkah. Seperti lari-lari dibukit shafa & marhwah sebagaimana dahulu nenek moyangya (Hajjar) mencari air untuk anaknya Ismail yang kehausan, melempar batu kecil ke arah depan, seperti ketika Ibrahim melempar setan yang menyuruhnya agar membatalkan menyembelih putranya Ismail, mengelilingi Ka'bah (Thawaf) seperti yang dilakukan Ismail & bapaknya Ibrahim selepas mendirikan Ka'bah dan lain sebagainya. 

Idul Adha telah dilakukan bangsa Arab selama ribuan tahun, dilakukan secara konsisten selepas wafatnya nenek moyang mereka Ismail. Belakangan dimasa Islam, Haji dan Idul Adhanya itu dijadikan syariat dan pelaksanaannya diatur sedemikian rupa hingga menjadi seperti sekarang ini.

Secara sejarah, peristiwa penyembelihan Ismail adalah sangat kuat sekali, karena memang praktiknya telah dilaksanakan bangsa Arab dari generasi ke genarasi. Belakangan, Yahudi agama yang muncul belakangan (Selepas Munculnya Kitab kejadian) mengkalim bahwa yang disembelih adalah Ishaq adik tiri Ismail. 

Klaim Yahudi tersebut didasarkankan pada Kitab Kejadian (22) yang menyebut "Firman-Nya: ”Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” 

Beberapa Sarjana Muslim percaya, bahwa Kalimat dalam Kitab kejadian 22 telah diubah karena isinya ngawur, bagimana tidak Ishaq (Ishak) dianggap anak Tunggal, padahal sebelum Ishaq lahir Ibrahim telah mempunyai anak Ismail. Kuat dugaan kalimat "Yakin Ishaq" adalah kalimat gubahan, sebelumnya "Yakni Isamil". 

CC : @Sejarah Cirebon

Posting Komentar untuk "ASAL-USUL IDUL ADHA & KLAIM NGAWUR YAHUDI"