Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Pendirian Indramayu

Indramayu merupakan Kota Kabupaten yang terletak di utara Pulau Jawa berbatasan dengan Kabupaten Cirebon di timur, Kab Subang di barat dan Kab Majalengka dan Kab Sumedang di selatan. 

Pendirian Indrmayu jika ditinjau dari sisi historis, memang sangat unik, karena dalam pendiriannya ini terdapat kisah yang menarik, sebab didalamnya mengandung cerita perjuangan pencarian tanah, pembangunan tanah menjadi Kota dan ditutup dengan kisah cinta yang tak terbalas.
Peta Menunjukan Indramayu Berada di Muara Sungai Cimanuk (Raffles, 1817)
Indramayu sendiri sebelumnya bernama Cimanuk, salah satu pelabuhan penting yang dimiliki kerajaan Sunda. Cimanuk sendiri diubah menjadi Indramayu karena alasan yang melankonis/sebab kesenduan cinta.


Kisah atau cerita terbentuknya Indramayu ditemukan dalam beberapa naskah kuno diantaranya naskah Babad Dermayu yang sekarang tersimpan di Musium Sri Baduga Bandung (kode naskah1900/BD 1900).

Demikian Kisah Pendirian Indramayu menurut Babad Dermayu;
  • Pada pupuh ini disampaikan silsilah, dimulai dari Ngabehi Wirasecapa dari Bagelen.
  • Nama-nama yang disebutkan selanjutnya adalah Pangeran Hadi…, Tumenggung Gagak Pernala, Pringgandipura,  Gagak Wirahandaka, Gagak Kumitir, Gagak Wirakusuma, Gagak Singalodraka, Wangsanagara, Wangsayuda, Wiralodra, Tanujaya, Tanujiwa.
  • Dikisahkan Wiralodra bertapa agar mendapat kemuliaan. Pada malam Jum’at ia mendapat petunjuk.
  • Petunjuk yang didapat Wiralodra adalah agar ia membabat hutan di kali Cimanuk.
  • Wiralodra kemudian berangkat ditemani Ki Tinggil menuju selatan kaki gunung. Setelah tiga tahun berkelana keduanya bertemu dengan Buyut Sidum yang memberi petunjuk mengenai tempat yang dicarinya.
  • Buyut Sidum kemudian menghilang. Keesokan harinya mereka berjalan hingga tiba di Pasir Kucing dan menemukan kali yang jernih.
  • Wiralodra kemudian mandi sedangkan Ki Tinggil tertidur hingga dua minggu lamanya.
  • Mereka kemudian menuju arah utara dan bertemu dengan Wirasetra. Keduanya beristirahat dan disuguhi makan.
  • Setelah sebulan lamanya keduanya berpamitan untuk melanjutkan perjalanan.
  • Setelah dua bulan keduanya bertemu kembali dengan Ki Sidum yang menyediakannya macam-macam tanaman palawija.
  • Ki Sidum menyamar sehingga keduanya tidak mengenalinya dan terjadi perkelahian karena Ki Sidum pura-pura marah.
  • Ki Sidum memberi petunjuk bahwa tempat yang dicari mereka sudah hampir dekat. Wiralodra diperintahkan untuk menyeberang. Bila menemukan kijang mas bermata intan harus dikejar.
  • Bila kijang itu menghilang maka itulah tempat yang dituju. Keduanya bertemu dengan macam-macam binatang buas. Ketika bertemu dengan ular maka ular itu dipukulnya dan berubah menjadi sungai.
  • Lalu ia menemukan … (titik-titik, naskah aslinya sobek) yang kemudian berubah menjadi wanita cantik.
  • Wiralodra menghampiri perempuan tersebut, yang mengaku dirinya bernama Larawana, dan ia belum menikah.
  • Keduanya kemudian berkelahi dan Larawana berubah menjadi kijang mas. Wiralodra dan Ki Tinggil kemudian mengejar kijang mas tersebut menuju arah timur dan berhenti di sungai Cimanuk.
  • Kemudian terdengar petunjuk bahwa tempat itulah yang mereka cari.
  • Wiralodra kemudian membabat hutan sehingga berbagai binatang buas dan makhluk halus melarikan diri.
  • Hal itu membuat Ki Gede Muara marah dan terjadi pertarungan.
  • Ki Tinggil lalu membaca mantra sehingga para siluman menjadi lumpuh. Saat itu datang utusan dari Tunjung Mas, yang mengatakan tidak boleh mengganggu Wiralodra karena keturunan Majapahit.
  • Setelah itu tidak ada gangguan lagi sehingga keduanya dapat membuat pondokan dan berkebun dengan nyaman.
  • Lama kelamaan banyak orang berdatangan dan Ki Tinggil dijadikan lurah.
  • Setelah tiga tahun Wiralodra kembali ke Bagelen menemui ayah dan ibunya.
  • Ternyata ayahnya mengangkat Wiralodra untuk memimpin Bagelen dibantu adik-adiknya, yaitu Wangsayuda, Tanujaya, Wangsanagari, dan Tanujiwa.
  • Dikisahkan Ki Tinggil yang menjadi lurah mengangkat beberapa orang untuk membantunya, yaitu Bayantaka, Jayantaka, Surantaka, Wanaswara, Puspahita, dan Ki Pulana.
  • Tiba-tiba datang perempuan cantik yang bernama Nyi Hindang Darma ke kampung Ki Tinggil. Nyi Hindang Darma diizinkan untuk membuat pondokan di tempat itu.
  • Ki Tinggil mempunyai rencana untuk memberikan Nyi Hindang agar dijadikan istri oleh Wiralodra.
  • Keberadaan Nyi Hindang Darma sampai ke telinga Pangeran Palembang.
  • Pangeran Palembang dengan murid-muridnya datang hendak menyerang Nyi Hindang tetapi berubah menjadi terpesona oleh kecantikan Nyi Hindang.
  • Lalu terjadi perkelahian antara Nyi Hindang dengan Pangeran Palembang. Karena kesaktiannya, Nyi Hindang dapat mengalahkan musuhnya hingga tewas.
  • Ki Tinggil melaporkan kejadian tersebut kepada Wiralodra di Bagelen.
  • Ia juga menyarankan agar Wiralodra dengan adik-adiknya pergi ke pondokan yang mereka buat.
  • Mereka kemudian berangkat. Sesampainya di pondokan, Ki Pulaha diminta untuk mengundang Nyi Hindang.
  • Nyi Hindang memenuhi undangan Wiralodra. Semua terpesona melihat kecantikannya. Atas permintaan Wiralodra, Nyi Hindang menceritakan pertarungannya dengan Pangeran Palembang.
  • Wiralodra dan adik-adiknya bertarung dengan Nyi Hindang setelah terlebih dahulu mengadakan perjanjian, yang kalah menjadi pembantu yang menang. Keempat adik Wiralodra sudah kalah.
  • Wiralodra dan Nyi Hindang masuk hutan untuk bertarung. Karena tidak bisa mengalahkan Wiralodra, Nyi Hindang lalu menghilang dan berubah wujud berkali-kali.
  • Wiralodra tidak berhasil menangkap Nyi Hindang. Ia mendengar suara Nyi Hindang agar memberi nama tempat itu menjadi Darmayu. 

Berdasarkan sebagian naskah Babad Dermayu sebagaimana yang telah disuguhkan di atas dapatlah kemudian diketahui bahwa ada beberapa tokoh yang muncul berkenaan dengan pendirian Indramayu, yaitu:
  1. Arya Wiralodra
  2. Ki Tinggil
  3. Pangeran Guruh (Arya Dillah/Arya Damar)
  4. Nyi HIndang/Endang Darma
Dan kemudian apabila cerita di atas di rekonstruksi maka akan dapat ditarik poin-poinya sebagai berikut:

Awalnya Wiralodra Mendapatkan wangsit untuk membangun Cimanuk, dari Bagelen Wiralodra menuju Barat untuk menemukan Cimanuk. 

Setelah menemukan Cimanuk Wiralodra membuka pedukuhan bersama Ki Tinggil agak jauh dari Pelabuhan Cimanuk.

Setelah Pedukuhan yang belum bernama itu ramai. Wiralodra pulang ke Bagelen untuk sekedar sungkem ke orang tuannya.

Pada saat Wiralodra tidak ada tersebut kemudian datanglah seorang penduduk baru yang bernama nyi Hindang/Endang Darma. 

Kedatanganya tersebut ternyata mempercepat Keramaian pedukuhan itu mengingat Nyi Hendang mengajarkan kanuragan ke Masyarakat secara cuma-cuma.

Kabar kesaktian Nyi Hendang akhirnya sampai ke Palembang (Pangeran Guruh), Pangeran Guruh datang Ke Cimanuk untuk menjajal kesaktian Nyi Hendang, ditemani 24 muridnya.

Duel maut antra Nyi Hendang dan Pangeran Guruh menyebabkan kematian pangeran Guruh, melihat keadaan ini murid-murid pangeran guruh turut bertempu, pun juga demikian dengan murid-murid Nyi Hendang semuanya membantu, akhirnya terjadilah perang dipedukuhan itu. kesemua murid pangeran guruh akhirnya tewas.

Mendapati pedukuhan tersebut mendapat bencana, Ki Tinggil menyusul Wiralodra ke Bagelen untuk mengabarkan berita, dan memintanya pulang.

Sesampainya Wiralodra ke Cimanuk, kemudian ia melakukan pertemuan dengan Nyi Hendang.

Setelah melakukan pembicaran mengenai alasan pembunuhan Pangeran Guruh dan muridnya Wiralodra dapat memaklumi, namun demikian Wiralodra justru jatuh Cinta pada Nyi Hindang.


Wiralodra melamar Nyi Hindang, Nyi Hindang akan menerima tawaran menikah bila Wiralodra Sanggup mengalahkannya dalam duel.


Atas jawaban nyi Hendang kemudian keduanya sepakat untuk melakukan perang tanding, dalam pertarungan ternyata Wiralodra menang. Setelah Nyi Hendang kalah, kemudian nyi Hendang melarikan diri.

Tempat Dukuh tersebut, dimana dukuh itu adalah dukuh yang dibangun Wiralodra, yang pernah ditinggali Nyi Endang Darma/Nyi Hendang, kemudian di beri nama DARMA AYU

Nama Darma sendiri adalah nama Belekang Nyi Hendang Endang [Darma] sedang kata Ayu sendiri adalah paras atau rupa nyi hendang, yang memang begitu Ayu, hinggalah kemudian pedukuhan itu diberi nama Darma Ayu, karena proses pelafalan, kemudian Darma Ayu berupah menjadi Dermayu.

Adapun perubahan Dermayu menjadi Indramayu dipercaya timbul setelah itu, wilayah atau desa-desa yang dibawah kekuasaan Dermayu di sebut Indramayu.

Indra (Gelar Arya wiralodra setelah menjadi penguasa (Prabu Indrawijaya) Mayu sendiri kependekan dari Dermayu.


Semntara itu menurut Sejarah Indramayu (dasuki,1977). Wiralodra adalah seorang Bagelen utusan Demak yang diperintahkan Sultan Demak untuk menguasai Cimanuk

Posting Komentar untuk "Sejarah Pendirian Indramayu"