Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Kemunculan Sega (Nasi) Jamblang

Dalam bahasa Cirebon Nasi disebut Sega. Percis dan hampir sama dengan bahasa Jawa "Sego". Sega Jambalang merupakan satu dari sekian makanan khas orang Jamblang. Dan karena Jamblang ini salah satu desa yang terletak di Cirebon, maka untuk kemudian Sega Jamblang dimasukan dalam kekayaan kuliner Cirebon, maka tak heran jika Sega Jamblang sekarang dijadikan sebagai salah satu makanan Khas Cirebon.
Berdasarkan penjelasan di atas kemudian dapat dipahami bahwa pada dasarnya Sega Jamblang merupakan suatu jenis masakan dalam bentuk nasi yang berasal dari desa Jamblang. Menurut sumber oral yang didapat dari para sepuh desa Jambalang. Pada mulanya Sega Jamblang muncul bersamaan dengan kejadian kerja paksa pembuatan jalan raya Trans Jawa pada masa penjajah Belanda (Belanda Yang dimaksudkan Adalah Belanda di Bawah Jajahan Perancis).
Dalam sejarah, disebutkan pembangunan jalan raya sepanjang 1000 Km lebih itu Dirancang dan digulirkan oleh Gubernur Hindia Belanda ke 36 yang bernama Deandles, pembuatanya dilakukan dari tahun 1808-1811 Masehi, yang mana tujuan utamanya untuk mempercepat arus perjalanan antar Kota dalam pulau Jawa.
Jalan Raya Trans Jawa yang dibangun Deandles melewati Cirebon.
Peta
Oleh sebab itulah pada masa pembangunan jalan Trans Jawa (Anyer-Panarukan) tersebut melibatkan ribuan rakyat Cirebon.
Deabdles
Demi mencapai cita-citanya dalam pembangunan jalan tersebut Deandles mempergunakan segala cara dari yang semula para pekerja diupah dengan ala kadarnya kemudian diterapkan kerja paksa ketika anggaran telah habis.

Dicirebon sendiri, akibat kerja paksa tersebut mengakibatkan banyak para pekerja yang tewas, salah satu sebabnya adalah akibat kelaparan, karena meskipun para pekerja ini membawa bekal dari rumah berupa nasi akan tetapi sebagaimana lazimnya nasi akan basi setelah lebih dari 10 jam didiamkan dan tidak dimakan.

Melihat keadaan seperti itu tampilah orang Jamblang dengan gaya berbeda, mereka menemukan cara agar nasi yang mereka masak tidak cepat basi, caranya dengan membungkus nasi tersebut dengan godong (daun) Jati.
Nasi Jamblang dalam daun jati
Begitulah daun jati, dapat memperlama kebasian nasi, sebab mempunyai pori-pori atau serat yang terkandung dalam daunnya. Setelah peristiwa tersebut untuk selanjutnya orang-orang Jamblang selalu menggunakan daun pohon Jati untuk membungkus nasi, karena memang terbukti keampuhanya dalam memperlama basinya nasi. Pada era selanjutnya, Sega Jamblang kemudian diperkenalkan oleh orang-orang Jamblang melalui kegiatan penjualan dipasar-pasar, dalam tahap ini,  Sega Jambang dijual bersama lauk-pauknya.
Penyajian Prasamanan Nasi Jamblang
Hingga saat ini, Sega Jamblang dapat mudah di temui dalam sudut-sudut Kota Cirebon, diluar Kota, atau bahkan di luar negara.Penyajian makanan ini dilakunan dengan model prasmanan, yaitu model penyajian makanan dengan cara meletakan makanan pada meja panjang. Baca artikel kami yang berjudul Sejarah Asal-Usul Munculnya Istilah Prasmanan Dalam Penyajian Makanan.