Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perang Tabuk, Perang Paling Ngawur Dalam Sejarah Peperangan Islam Vs Romawi

Perang Islam Vs Romawi yang di pimpin langsung oleh Muhammd SAW meletus disuatu tempat yang bernama “Tabuk”, setelah perang ini, Romawi yang pada waktu itu sebagai Negara Super Power di Dunia selanjutnya tidak lagi memandang remeh kekuatan Negara Madinah. 

Perang Tabuk dalam sejarah Islam dikenal sebagai perang yang paling ngawur, sebab dalam perang ini Pasukan Romawi dengan 40.000 Pasukan terlatih hanya mondar-mandir tidak jelas tanpa melakukan serangan sedikitpun padahal didepanya ada 30,000 pasukan Islam yang siap bertempur karena ditantang. 

Begitupun sebaliknya pasukan Islam yang ditantang itupun tidak kunjung melakukan serangan. Perang kemudian batal selepas Pasukan Romawi yang besar itu mundur secara teratur ke negaranya. Lucunya kemuduran tentara Romawi ini tanpa mengkonfirmasi pembatalan peperangan. 

Latar Belakang Perang Tabuk
Ketika Islam masih dalam kondisi lemah, atau belum sepenuhnya menyatukan Bangsa Arab kedalam satu pemerintahan, Muhammad SAW mengutus beberapa utusan untuk mengabarkan kenabianya keberbagai Negara-Negara, dan salah satunya ke Propinsi Ghasan. 

Propinsi  ini dikepalai oleh seorang Gubernur dibawah kekuasaan Kekasiaran Romawi Timur[1].Utusan Nabi yang menyampaikan surat tersebut dibunuh. Karena dianggap lancang oleh sang Gubernur. 

Pada tahun 629 M Nabi Muahamd mengutus sahabatnya disertai 3000 pasukan untuk memberikan pelajaran kepada Gubernur Ghasan karena dengan tidak pantas telah membunuh utusan, Romawi kemudian mengirim 100.000 Pasukan untuk melindungi Propinsinya. Perang Pecah namun dalam peperangan ini pasukan Islam dapat mampu bertahan sambil mundur dengan teratur. Perang ini disebut sebagai perang Muta’ah, perang pertama antara Romawi Vs Islam. Perang pun kemudian usai, tanpa ada keputusan siapa yang menang dan yang kalah[2].

Setahun setelah itu, Pasukan Islam kemudian berhasil menyatukan seluruh Arab. Kabar ini tersiar ketelinga orang Romawi. Mereka tidak ingin Islam menjadi saingannya. Rencanapun kemudian disusun untuk menghancurkan Negara Madinah secara total. Gubernur Ghasan kemudian menyiapkan Pasukan untuk menyerang Madinah, sementara Romawi mengirimkan 40.000 pasukan sebagai tambahan. 

Kabar penyusunan kekuatan Romawi untuk menyerang Madinah ini lambat laun terdengar oleh orang-orang Islam, merekapun langsung mengabarkan mengenai hal itu. 

Menanggapi hal itu, Nabi Muhamad kemudian mengumumkan persipan perang terhadap seluruh daerah-daerah di Arab yang menjadi bawahanya, beliaupun akhirnya berhasil mengumpulkan sebanyak 30.000 umat Islam yang siap menghadapi serangan Romawi. Tapi rupanya serangan Romawi ini tak Kunjung datang. Nabi pun memutuskan untuk menjemput tentara Romawi ke perbatasan  kekuasaan Romawi yaitu di Tabuk. 

Ekspedisi ke Tabuk untuk menjemput peperangan dengan tentara Romawi ini terjadi pada tahun 630 Masehi[3], sesampainya di Tabuk pasukan Islam mendirikan kemah di sana, sambil menunggu kedatangan tentara Romawi dan Ghasan. Namun rupanya setelah pasukan Romawi mendapati lawannya sangat berapi-api dalam menghadapi peperangan merekapun kemudian seperti bungkam. Mereka mundur tidak melanjutkan peperangan. 

Mendapati keadaan tersebut, pasukan Islam mengumumkan kemenangan perang tanpa perang, dalam kondisi ini daerah-daerah di sekitar Tabuk yang dahulu berlindung dibawah kekaisaran Romawi kemudian menyatakan diri bergabung dibawah perlindungan Negara Madinah. Perangpun usai, hasil dari peperangan ini adalah pertambahan luas perbatasan daerah kekuasaan. 

Catatan Kaki
[1] Ghasan kekuasaanya meliputi daerah yang kini disebut Yordania, Suriah, Libanon dan Palestina
[2] Lihat Sirah Nabawiyah. Syafiurakham al-Mubarakfuri hlm 453
[3] Ibid. hlm 507