Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Subang Larang, Istri Prabu Siliwangi Yang Dibuang

Subang Larang yang mempunyai nama lain Subang Karancang merupakan salah satu Istri Sri Baduga Maharaja, seorang Raja Kerajaan Pakuan Pajajaran yang lebih dikenal dengan sebutan Prabu Siliwangi. 

Pada mulanya Prabu Siliwangi sangat mencintai istrinya itu, akan tetapi setelah keduanya memiliki anak rupanya kemudian terjadi konflik, dan konflik tersebut kemudian menyebabkan dibuangnya Subang Larang dari Istana. 

Menurut Naskah Kunigan, Subang Larang merupakan anak dari Nyi Karancang Singapuri beliau diceritakan berasal dari Kerajaan Singapura, yaitu kerajaan bawahan Pajajaran yang terletak di desa Mertasinga Kec Gunung Jati sekarang[1], Beliau merupakan anak Mangkubhumi di Kerajaan itu.

Sementara menurut Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, Subang Larang adalah anak dari Patih Kerajaan Surantaka yang bernama Ki Ageng Tapa dari istrinya yang bernama Nyi Ratna Karancang, Subang Larang dilahirkan pada tahun 1404[2].

Sementara itu kisah mengenai dibuangnya Subang Larang oleh Prabu Siliwangi dari Istana Pajajaran dikisahkan dalam Naskah Mertasinga, dalam Naskah ini disebutkan bahwa sebab-sebab dibuangnya Subang Larang dari Istana disebabkan karena ia telah lancang menyimpan rahasia keIslamannya.

Di Istana kerajaan Pajajaran tidak boleh ada yang menyebut nama Allah. Oleh sebab itulah setelah peristiwa itu Subang Larang kemudian diasingkan di Banten. Mendapati ibunya diperlakukan seperti itu, anak tertua Subang Larang, Pangeran Walangsungsang dan Adiknya Rara Santang kemudian turut meninggalkan istana karena sakit hati.

Baca Juga: Biografi Dewi Rara Santang, Ibunda Sunan Gunung Jati

Kisah pembuangan yang dialami oleh Subang Larang tersebut dalam Naskah  Mertasinga dikisahkan oleh Subang Larang sendiri ketika beliau bertemu dengan cucunya Syarif Hidayatullah di Cirebon.

Waktu itu beliau mengunjungi Cirebon dengan diiringi 100 Prajurit  dari Banten kejadianya tidak lama setelah pemroklamiran Syarif Hidayatullah sebagai Raja Cirebon. Demikian ringkasan isi naskah tersebut:
He kusuma cucuku yang ku kasihi, nenek telah mendengar berita tentang dirimu. Mudah-mudahan engkau selamat menjadi Raja…
Dahulu ketika masih muda, nenek pergi berguru ke seberang kepada seorang guru yang termasyhur sebagai wali yang pandai, yaitu kepada Syekh Benthong.
Pada suatu ketika kekekmu Raja Pajajaran melihatku dan kemudian beliau melamarku untuk dijadikan selirnya. Demikian memaksanya sang Prabu sehingga akhirnya akupun menjadi selir Raja Pajajaran.
Lama kelamaan nenek mempunyai anak……. Setelah nenek mempunyai dua orang anak yaitu uwakmu dan ibumu baru kemudian diketahui oleh kakekmu Raja, bahwa nenek telah menyimpan rahasia mengenai agama. Maka kemudian nenek diusir dan dibuang kearah pinggiran yaitu di Banten, karena di Pajajaran tidak boleh ada yang menyebut nama Allah.
Dengan terjadinya peristiwa itu Uwakmu dan Ibumu merasa sakit hatinya, kemudian mereka pergi berguru kepada seorang Syekh di Gunung Surandil. 
Berdasarkan ringkasan isi naskah tersebut, diketahui bahwa Subang Larang di usir dari Istana setelah kedapatan beragama Islam. Sebab itulah kemudian kedua anaknya keluar dari Istana Pajajaran dan memilih menjadi seorang Islam sebagaimana agama ibunya. 

Kelak dua orang Pangeran dan Puteri Raja Pajajaran yang terbuang ini mendirikan Kerajaan Islam Cirebon.

Baca Juga: Biografi Pangeran Cakrabuana 

Jika Naskah Mertasinga menyatakan sebab musabab keluarnya R Walangsungsang atau yang mempunyai nama lain Pangeran Cakrabuana meninggalkan Istana disebabkan diusirnya ibunya dari Istana Pajajaran, maka tidak demikian dalan Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari. 

Dalam Carita Purwaka Caruban Nagari tidak disebutkan mengenai penolakan agama Islam oleh Prabu Siliwangi, dalam naskah ini hanya menjelaskan bahwa selepas kematian Subang Larang, kedua anak beliau keluar dari Istana karena mendapatkan perlakuan buruk dari kalangan Istana Kerajaan Pajajaran. 

Kisah mendalam mengenai Subanglarang juga dapat anda simak pada Vidio berikut ini;

Daftar Pustaka
[1]. Aman. N wahyu. Sejarah Wali Syekh Syarif Hidayatullah SGJ. Hlm 219-220
[2]. Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari Pupuh XXIV

3 komentar untuk "Subang Larang, Istri Prabu Siliwangi Yang Dibuang"

  1. Sejarah yg ada sepertinya bikinan yg termasuk dalam penghapusan sejarah yg sebenarnya. Babad2 yg ada mungkin dibuat oleh para pembelot yg ditugaskan oleh penjajah untuk menutupi keaslian sejarah yg sesungguhnya, agar keturunannya dan bangsa ini kehilangan asal usul aslinya.

    Mungkin...

    BalasHapus
  2. Menurutku tidak seperti itu yg pnh di dengar dr kakek buyutku..

    BalasHapus
  3. BACAAN INI SUDAH JELAS SEPERTI DIKARANG JAUH DARI CERITA/ SEJARAH ASLINYA..��‍♀️��‍♀️

    BalasHapus

Berkomentarlah yang terarah dan jelas agar dapat dipahami dan dibalas admin.