Pembagian Wilayah Kerajaan Pajajaran Setelah Keruntuhan

Wilayah Kerajaan Pajajaran selepas keruntuahannya sebagaimana yang terekam dalam naskah-naskah Kesultanan Cirebon terdiri dari tiga bagian, dalam tiga bagian itu didalamnya terdapat Negara-negara bahawan yang diperintah oleh seorang Tumengung atau Raja Bawahan yang tergabung kedalam Kesultanan Cirebon, adapun wilayah-wilayah tersebut adalah:

Pajajaran Barat

Sarasowan
Jaka Kelir
Kanantun
Suryarasa
Bangbayang
Terjung
Semitirta
Ajung Kastamana
Ajung Belang
Gandra
Leleruk
Unjung
Dagdagan
Pasirayu
Kajaksan
Panangkilan
Padrik
Pamukaman
Rara Gedang
Sabaklaya
Waru Lampung
Pamoka
Undurus
Saspari, dan
Baranakan

Pajajaran Tengah

Bandung
Sumedang
Tutulis Pajajaran
Cianjur
Cikakak
Tegal Luar
Karawang
Limbangan
Wanabaya
Menak Ciasem
Cihaur
Gunung Munara
Timbanganten
Panembong
Rangkaraga
Tumengungan Garut
Mangaji
Sokawiyana
Cibalagung
Pawenang
Lumajang
Ujung Kulon
Karangnya
Sunda Larang

Pajajaran Timur

Losari
Gebang
Japura
Ender
Sokapura
Maleber
Banagara
Lebakwangi
Loragung
Rajagaluh
Kuningan
Panjalu
Sindangkasi
Suhunan Talaga
Kawali
Cikaso
Sangyang Gempol
Palimanan
Carbon Girang
Cangkuang
Kandanghaur
Dermayu
Juntu
Panganjangan

Dari wilayah-wilayah di atas, penguasa yang memperoleh hak otonom dan berpangkat sebagai Raja dan diizinkan menggunakan payung kebesaran dan mempunyai sumber penghasilan sendiri serta memperoleh gelar ialah:

Dipati Kuningan bergelar Arya Kuningan atau Arya Pandegelan
Dipati Ukur yang bergelar Arya Tandhumuni
Ageng Gebang bergelar Arya Wanduhaji
Gedeng Sela bergelar Arya Kenduruan.

Adalagi wilayah Pajajaran akan tidak masuk dalam Jangkuan Cirebon yaitu Jaketra/Jaya Karta, wilayah itu diserahkan penguasaannya pada Raja Luhut oleh Sunan Gunug Jati.

Baca Juga: Kerajaan Pakuan Pajajaran, Masa Pendirian, Kejayaan dan Keruntuhannya