Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sirup Tjampolay, Minuman Legendaris Dari Cirebon Sejak 1936

Sirup Tjampolay Cirebon
Sirup Tjampolay-Tahun 1936 Terciptalah Sirup yang rasanya terbilang legit-legit masam dengan aroma wangi, Sirup itu kemudian dinamai oleh pencipatnya dengan nama Tjampolay. Merek Tjampolay sendiri merupakan nama dari jenis buah-buahan yang dijadikan sebagai bahan sirup itu.

Pencipta Sirup Tjampolay adalah seorang warga Kota Cirebon turunan Cina bernama Tan Tjek Tjiu, konon pembuatan sirup Tjampolay berawal dari mimpi, sang pencipta Tjampolay dalam tidurnya dikisahkan bermimpi minum Sirup. Setelah terjaga ia kemudian menjadi kepikiran untuk menciptakan sebuah sirup yang rasanya sebagaimana dalam mimpinya itu.

Setelah melakukan percobaan demi percobaan, Tan Tjek Tjiu rupanya menemukan buah yang cocok untuk dijadikan bahan baku sirup, yaitu buah Tjampolay, buah ini adalah buah yang tumbuh dipegunungan didaerah-daerah Jawa barat kala itu, orang Cirebon menyebut buah Tjampolay dengan nama Sawo Walanda [Sawo Belanda]

Dikatakan Sawo Belanda karena pada tahun 30 an buah ini digemari oleh orang-orang Belanda yang kala itu menjajah Indonesia. Bentuk buah Tjampolay seperti telur dan meruncing pada salah satu ujungnya.

Tanaman ini tidak mengenal musim. Artinya berbuah sepanjang musim. Buahnya mengandung kalori, zat tepung, vitamin, mineral, dan serat. Daging buah Tjampolay berwarna kuning empuk seakan menepung, mirip dengan ubi cilembu.
Buah Tjampolay
Buah Tjampolay/Sawo Belanda
Rasanya manis dan enak, aroma harum dari buah ini sangat menggoda selera. Biji buah Tjampolay ini berwarna cokelat mengilat dan memiliki kulit buah yang sangat tipis. Namun, buah Tjampolay ini belum bisa dibudidayakan di wilayah dataran rendah termasuk Kota Cirebon.

Setelah membuat sirup Tjampolay Tan Tjek Tjiu kemudian memasarkanya, mula-mula ke tetangga dan saudara-saudaranya, tapi lama kelamaan, Sirup ini  juga kemudian digemari oleh orang-orang Belanda di Cirebon, mengingat buah Tjampolay memang pada waktu itu sudah akrab di lidah orang Belanda, sehingga dengan adanya sirup yang terbuat dari buah itu, mereka  antusias ingin menikmatinya.

Bisnis Sirup Tjampolay yang dibuat Tan Tjek Tjiu itu kemudian berkembang, meskipun diawal mulanya memang membutuhkan kerja keras untuk membuat dan memasarkannya. Sirup Tjampolay selama Tan Tjek Tjiu masih hidup terus berkembang, meskipun pada masa-masa hidupnya Tan Tjek Tjiu terjadi banyak pergolakan di Cirebon karena terusirnya Belanda oleh Jepang sampai pada jaman kemerdekaan.

Pada tahun 1964 Tan Tjek Tjiu meninggal dunia, pada saat itu juga rupanya  Bisnis Sirup Tjampolay yang didirikannya fakum dan meredup, anak-anaknya tidak ada yang mau meneruskan usahanya. Hal tersebut dimungkinkan karena anak-anak Tan Tjek Tjiu pada mulanya tak tertarik dengan bisnis bapaknya.

Pada tahun 1970 yaitu 6 tahun setelah mangkraknya produksi Bisnis Sirup Tjampolay, rupanya Setiawan salah satu anak dari Tan Tjek Tjiu menyadari bahwa potensi bisnis yang sudah di rintis bapaknya masih besar mengingat penggemar dari Sirup Tjampolay waktu itu merasa kehilangan.

Oleh karena itu Setiawan kemudian menghidupkan lagi produksi Sirup Tjampolay yang sempat mati suri. Hingga kini Sirup Tjampolay masih berkibar di Cirebon, sirup ini banyak disukai orang karena tidak menggunakan pemanis buatan dan bahan pengawet . Produk sirup ini dapat anda jumpai di minimarket, supermarket, pasar bahkan sudah di ekspor ke luar Cirebon.

Rasa sirup Tjampolay pada mulanya hanya diproduksi dengan tiga varian rasa, yaitu rozen rose, asam jeruk dan nanas. Namum sekarang sudah memiliki berbagai varian rasa yang lebih bervariatif, yaitu rasa rozen rose, asam jeruk, nanas, pisang susu, mangga gedong, melon, leci, jeruk nipis dan kopi moka.

Posting Komentar untuk "Sirup Tjampolay, Minuman Legendaris Dari Cirebon Sejak 1936"