Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Keturunan Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung Jati selama hidupnya memperoleh 6 orang keturunan, keenam anaknya itu lahir dari empat istri-istrinya. Menurut Sejarah Cirebon, selama hidupnya Sunan Gunung Jati menikahi enam orang wanita, akan tetapi dari enam wanita yang dinikahinya hanya empat saja yang melahirkan keturunan. 

Urian mengenai keturunan Sunan Gunung Jati dalam artikel ini dimulai dari uraian kronologis pernikahan Sunan Gunung Jati dengan istri-istrinya, adapun istri-istri Sunan Gunung Jati yang dimaksudkan adalah (1) Nyimas Babadan (2) Nyimas Kawunganten (3) Nyi Dalem Pakungwati (4) Syarifah Bagdad, (5) Ongtien dan (6) Rara Tepasan.

Keturunan Sunan Gunung Jati dari Nyimas Babadan

Nyimas Babadan menurut Dasuki (1984:9) berasal dari desa Babadan yang terletak di Indramayu. Sementara menurut Naskah Kuningan (Wahju, 2005: 217) Babadan adalah suatu daerah di Banten Girang, sementara yang di maksud Nyimas Babadan adalah anak Maulana Huda Bagdad (Ki Gede Babadan) yang membangun pedukuhan Babadan dan menyebarkan Islam diwilayah Banten, Ki Gede Babadan dalam naskah ini juga disebut sebagai Kakak Pangeran Panjunan (Syarif/Maulana Abdurahman).

Menurut Sulendraningrat (1978: 28), pernikahan Sunan Gunung Jati dengan Nyimas Babadan, terjadi pada tahun 1471 M. Dari hasil perkawinannya denga Nyimas Babadan, Sunan Gunung Jati tidak mendapatkan keturunan, Nyimas Babadan wafat pada tahun 1477 M. 

Keturunan Sunan Gunung Jati dari Nyimas Kawunganten

Menurut Carita Parahyangan, Nyimas Kawungentn adalah anak dari Pucukumun Banten (Surosowan), tokoh ini dikisahkan sebagai anak Prabu Siliwangi dari Kentring Manaik Mayang Sunda. Sementara Menurut Naskah Mertasinga Nyimas Kawunganten adalah anak Permadi Puti yang juga merupakan anak dari Prabu Siliwangi.

Menurut Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, Sunan Gunung Jati menikahi Nyimas Kawunganten pada tahun 1475 M atau dua tahun sebelum wafatnya Nyimas Babadan. 

Pernikahan Sunan Gunung Jati dengan Nyimas Kawunganten dikaruniai dua orang keturunan atau dua anak, yaitu (1) Ratu Winaon pada tahun 1477 M dan (2) Pangeran Sebakingkin (Mulana Hasanudin) pada 1479 M.

Keturunan Sunan Gunung Jati dari Nyimas Pakungawati

Nyimas Pakungwati menurut Naskah Carita Purawaka Caruban Nagari adalah anak Pangeran Cakrabuana dengan Endang Geulis putri Ki Danuarsih, putri ini juga umurnya lebih tua beberapa tahun dari Sunan Gunung Jati. Sementara menurut Naskah Kuningan, Nyimas Endang Geulis adalah anak dari Pangeran Cakrabuana dengan Kencana Larang putri Ki Gede Alang-Alang (Ki Danusela/ Adik Ki Danuarsih) Kuwu Cirebon pertama. Sunan Gunung Jati menikah dengan Nyimas Pakungwati pada tahun 1479 M.

Dari  pernikahannya dengan Nyimas Pakungwati, Sunan Gunung Jati tidak mendapatkan keturunan, karena putri ini wafat sebelum melahirkan keturunan. 

Keturunan Sunan Gunung Jati dari Syarifah Bagdad

Syarifah Bagdad atau Nyimas Rara Jati menurut Sulendraningrat (1978), adalah adik dari Maulana Abdurakhman Baghdadi (Pangeran Panjunan I), sementara menurut cerita yang lain ayahnya bernama Ki Gedeng Jati. Tokoh Ki Gede Jati (Pengusa/Pembesar/Pemuka di Gunung Jati) identik dengan Sykeh Nurjati, yaitu ulama dan penyebar Islam yang memiliki kekuasaan dan pesantren terawal di Gunung Jati. Sementara dalam Naskah Mertasinga, baik Pangeran Panjunan, Pangeran Kejaksan dan Syarifah Bagdad adalah anak Sultan Bagdad yang mengungsi dan menetap di Cirebon guna menyebarkan agama Islam. 

Sunan Gunung Jati menikah dengan Syarifah Bagdad terjadi pada tahun 1486 Masehi, dari hasil perkawinan keduanya memperoleh dua orang keturunan, keduanya berjenis klamin laki-laki, yaitu (1) Pangeran Jayakelana yang lahir pada 1486, dan (2) Pangeran Bratakela (Pangeran Gung Anom) yang lahir pada 1489 .

Keturunan Sunan Gunung Jati dari Ong Tien

Ong Tien yang nama aslinya Li A Nyon Tin adalah putri dari Raja Yung Lo dinasti Ming bernama Hong Gie. Perkawinan Sunan Gunung Jati dengan Ong Tien terjadi pada tahun 1486. Dari hasil perkawinan dengan putri ini, Sunan Gunung Jati tidak memperoleh keturunan sebab sang putri wafat mendahului. 

Keturunan Sunan Gunung Jati dari Rara Tepasan

Rara Tepasan adalah Putri Ki Gedeng Tepasan, putri ini juga merupakan cucu dari Sri Angrerah Majaphit (Raja Majaphit/Brawijaya V). Putri ini menikah dengan Sunan Gunung Jati selepas tanah kelahirannya Majapahit diguncang perang saudara yang berlarut-larut. 

Menurut Sulendra Ningrat, Sunan Gunung Jati menikah dengan Rara Tepasan pada Tahun 1490 M. Dari pernikahan keduanya melahirkan dua orang keturunan, yaitu (1) Ratu Ayu, lahir pada 1492, dan (2) Muhamad Arifin (Pangeran Pasarean) yang lahir pada 1493 M. 

Urutan Keturunan Sunan Gunung Jati Berdasarkan Usia

Urutan keturunan Sunan Gunung Jati jika didasarkan pada usianya adalah sebagai berikut: 
  1. Ratu Winaon, lahir pada tahun 1477 
  2. Pangeran Sebakingkin (Mulana Hasanudin), lahir pada 1479
  3. Pangeran Jayakelana, lahir pada 1486
  4. Pangeran Bratakela (Pangeran Gung Anom), lahir pada 1489
  5. Ratu Ayu, lahir pada 1492
  6. Muhamad Arifin (Pangeran Pasarean), lahir pada 1493
Demikianlah urian mengenai 6 keturunan Sunan Gunung Jati yang penulis peroleh dan himpun berdasarkan beberapa sumber sejarah yang ada. 


Penulis : Bung Fei

Posting Komentar untuk "6 Keturunan Sunan Gunung Jati"