Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Prabu Siliwangi, Bapak Infrastuktur Kerajaan Sunda (Pajajaran)

Prabu Siliwangi, maksudnya Sri Baduga Maharaja yang sampai ke telinga kita, khususnya yang baru mempelajari legenda dan sejarah Sunda dikenal sebagai Raja Sakti, Pemiliki Harimau Putih, kemudian dikenal sebagai Raja yang berakhir dengan cara Moksa (Wafat diangkat ke langit secara mentah-mentah dan kemudian tidak terkena hukum Reingkarnasi karena mendapat anugrah tertinggi dari Dewa). 

Karena Sakti dan Ajaib itulah kemudian dianggap sebagai Raja terbesar, padahal bukan begitu sejatinya Prabu Siliwangi itu. 

Prabu Siliwangi dipuja dan dipuji oleh Raja setelahnya dan rakyat Sunda itu karena beliau berhasil membangun Pondasi Eknomi Rakyat dan Negara yang kokoh, yaitu terpenuhinya Infrastruktur dasar yang memadai di Kerajaan Sunda ketika beliau memerintah sehingga nantinya berdampak pada kemakmuran rakyat pada masa era pemerintahannya dan raja setelahnya. 

Apa buktinya ?, buktinya adalah Pujian Surawisesa pada Sri Baduga Maharaja yang tergurat dalam Prasati Batu Tulis Bogor, demikian bunyi Prasastinya;

Alih Aksara

  • Wangna pun ini sakakala, prebu ratu purane pun,
  • diwastu diya wingaran prebu guru dewataprana
  • di wastu diya wingaran sri baduga maharaja ratu haji di pakwan pajajaran seri sang ratu dewata
  • pun ya nu nyusuk na pakwan
  • diva anak rahyang dewa niskala sa(ng) sida mokta dimguna tiga i(n) cu rahyang niskala-niskala wastu ka(n) cana sa(ng) sida mokta ka nusalarang
  • ya siya ni nyiyan sakakala gugunungan ngabalay nyiyan samida, nyiyan sa(ng)h yang talaga rena mahawijaya, ya siya, o o i saka, panca pandawa e(m) ban bumi

Terjamah

  • Semoga selamat, ini tanda peringatan Prabu Ratu almarhum
  • Dinobatkan dia dengan nama Prabu Guru Dewataprana,
  • dinobatkan (lagi) dia dengan nama Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.
  • Dialah yang membuat parit (pertahanan) Pakuan.
  • Dia putera Rahiyang Dewa Niskala yang dipusarakan di Gunatiga, cucu Rahiyang Niskala Wastu Kancana yang dipusarakan ke Nusa Larang.
  • Dialah yang membuat tanda peringatan berupa gunung-gunungan, membuat undakan untuk hutan Samida,membuat Sahiyang Telaga Rena Mahawijaya (dibuat) dalam (tahun) Saka "Panca Pandawa Mengemban Bumi"

Dalam Prasasti itu setidak-tidaknya ada beberapa Infrastruktur yang dibuat Sang Prabu ketika menjabat sebagai Raja yang dibanggakan oleh pembuat Prasasti (Raja Pajajaran Selanjutnya), yaitu;

  1. Nyusuk (Dimaknai sebagai Parit Besar (Sungai Buatan) yang mengelilingi Ibu Kota Kerajaan dijadikan juga sebagai benteng alam)
  2. Gugunungan (Bukit Buatan)
  3. Ngabalay nyiyan samida (Hutan Buatan)
  4. Talaga rena mahawijaya (Waduk/Situ Buatan)

Dari keempat Infrastruktur yang disebutkan, apakah Parit, Bukit, Hutan dan Waduk jelas keempatnya berfungsi untuk ketahanan masyarakat pajajaran waktu itu, baik ketahanan dari serangan musuh maupun ketahanan pangan. 

Selanjutnya, dalam kabar yang disampaikan Tome Pires (1513), menyebutkan bahwa Sunda memiliki banyak pelabuhan yang memadai, ramai dan konektivitas antara satu kota dengan kota yang lainnya terhubung baik (Artinya jalan yang menghubungkat kota ke pelabuhan kondisinya baik dalam mata orang Portugis itu). Pelabuhan-pelabuhan yang dimaksud seperti, Banten, Sundakalapa, Cimanuk (Indramayu) dan lain sebagainya. 

Orang Portugis itu juga mengabarkan jika masa ketika ia datang di Sunda rakyatnya makmur, Ibu Kotanya bersih, Istana Rajanya mempunya tusan  tiang-tiang besar yang menopang Istana, dimana tiang-tiang terbuat dari kayu berukir, sementara besar tiang-tiang tersebut sama seperti drum-drum untuk menampung minuman anggur di Portugis. Sunda Juga dalam tiap tahunnya mengekspor bahan-bahan pertanian seperti kapas dan lain sebagainya, memiliki mata uang sendiri, selain itu orang Sunda juga biasa mengimpor ribuan Kuda dari Pariaman dalam tiap tahunnya, dan lain sebagainya.

Dari kabar tersebut kita juga dapat memahami, bahwa baiknya Infrastruktur jaman Prabu Siliwangi (1482-1521) tidak hanya diklaim oleh pihak keraton sebagaimana yang tersirat dalam Prasasti yang dikeluarkan Keraton (Kerajaan) tapi juga dikabarkan dalam catatan orang asing. 

Berdasarkan kabar itu pula, dapat mengerti bahwa ada banyak sekali infrastuktur baru yang dibuat zaman itu, sementara infrastruktur lama terus dijaga kondisinya agar tetap layak digunakan. Saya berasumsi Bahwa Prabu Siliwangi ini dipuji oleh rakyatnya bukan karena kesaktiannya, melainkan karena kepeduliannya kepada Rakyat melalui Infrastuktur penting penopang kesejahteraan rakyat yang Sang Prabu bangun.

Sebagai bahan perbandingan, di Jawabarat ini, tanah Sunda ini, siapapun dia Gubernur, Bupati atau Walikotanya, apabila dimasa pemerintahannya,  Kondisi Jalan mulus, pengairan sawah bagus, terminal-terminal bus baik, Stasiun Kereta Api memadai, Bandara baik dan Infrastruktur lainnya baik, maka yang bersangkutan akan dianggap sebagai Gubernur, Bupati atau Walikota yang becus, pemimpin yang mendapatkan pujian dari rakyatnya. 

Begitulah pentingnya Infrastruktur baik ditahun kuno maupun jaman sekarang. Oleh karena itu adalah amat menggelikan apabila ada segelintir orang yang menyatakan menolak Infrastuktur. 

Baca Juga: Kematian Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran Pertama

Oleh : Bung Fei
Editor : Sejarah Cirebon

Posting Komentar untuk "Prabu Siliwangi, Bapak Infrastuktur Kerajaan Sunda (Pajajaran)"