Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ajaran Sunan Kudus yang Masih Lestari

Sunan Kudus adalah salah satu anggota Walisongo yang cukup terkemuka, tokoh ini dikisahkan sebagai  tokoh serba bisa, selain sebagai seorang Ulama, beliau juga dikisahkan sebagai saudagar dan pedagang yang handal, selain itu dalam urusan kedigjayaan, beliau juga dikenal ahli perang dan strateginya, maka tidaklah menghernakan dizamannya ia pernah diangkat menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak ketika bertempur melawan Majapahit.

Sebagai seorang Ulama dan juga sekaligus sebagai anggota Wali Songgo Kesultanan Demak, Sunan Kudus memiliki ciri khasnya tersendiri dalam mengajarkan agama Islam. Salah satu ajaran Sunan Kudus yang masih lestari hingga kini adalah ajarannya tentang toleransi antar pemeluk agama lain.

Ketika Sunan Kudus mendakwahkan Islam di Kudus, beliau mewanti-wanti pengikutnya agar bersikap tolernasi kepada umat Hindu Kudus, salah satu caranya adalah jangan menyembelih Sapi untuk menghormati umat Hindu yang kala itu beranggapan jika Sapi adalah hewan suci. 

Menurut Supartno (2018), bahwa ajaran Sunan Kudus mengenai larangan menyembelih Sapi hingga sekarang masih dijalankan oleh Masyarakat Kudus, teruatamanya masyarakat Kudus Kulon. Ia juga menambahkan jika Kudus dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Kudus Kulon dan Kudus Wetan.

Sunan Kudus
Orang Kudus Kulon hingga kini tidak menyembelih sapi, mengikuti ajaran Sunan Kudus, sementara masyarakat Kudus Wetan adalah mereka yang menyembelih Sapi. Menurutnya Orang Kudus Wetan dizaman dahulu bukan mengikuti ajaran Sunan Kudus melainkan mengikuti ajaran Sunan Muria, sebab itulah kedua wilayah tersebut meskipun sama-sama dikudus berbeda dalam mengamalkan hidup sehari-hari.

Tidak bermaksud mengunggulkan wali mana yang lebih toleran, bahwa nyatanya Sunan Kudus dalam mengajarkan toleransi dan penghormatan pada agama lain terbukti sangat besar, sehingga hingga kini ajaran toleransinya itu masih tetap lestari.

Posting Komentar untuk "Ajaran Sunan Kudus yang Masih Lestari"