Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asal-Usul Indramayu Berdasarkan Sejarah Lama dan Baru

Indramayu sebagai sebuah Kota Kabupaten yang terletak di Jawa Barat tentu mempunyai asal-usulnya tersendiri, namun seiring ditemukannya bukti-bukti sejarah baru, asal-usul Indramayu yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu pada tahun 1970 an mengalami perubahan.

Asal-Usul Indramayu yang didasarkan pada uraian sejarah yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu menyebutkan jika Indramayu yang mulanya disebut dengan nama "Darma Ayu" didirikan oleh Arya Wiralodra tokoh asal Bagelen utusan Sultan Demak. 

Tokoh Wiralodra juga dikisahkan menjadi Adipati Indramayu pada Tahun 1527. Adapun mengenai asal usul mengapa daerah tersebut dinamakan Darma Ayu adalah karena nama tersebut diambil dari nama wanita pujaan hatinya yang bernama "Endang Darma Ayu". 



Uraian lengkap mengenai asal-usul Indramayu dalam versi ini dapat anda simak dalam vidio berikut ini ;

Seiring berlalunya waktu kata Darma Ayu berubah menjadi Dermayu sebelum akhirnya berubah lagi menjadi Indramayu, Begitulah ringkasan asal-usul Indramayu berdasarkan uraian sejarah yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu.

Sementara itu, Berdasakan pada sejarah baru, yaitu temuan sumber sejarah baru pada data-data atau dokumentasi tinggalan Belanda khusuanya Daght Register VOC Belanda (Disingkat DR) yang didukung oleh Babad Bagelen dan Naskah Wangsakerta menyebutkan bahwa ;

Menurut DR Tahun 1663 disebut Tokoh "Kiai Wiera Loddra" merupakan salah satu dari debitur (Peminjam uang) namum tidak ikut dihukum buang ke Jambi karena akan melunasi tunggakan hutangnya.

Selanjutnya, menurut DR tahun 1678 Wiralodra ditetapkan menjadi "Gouverneur / Gubernur di Indermayu setingkat dengan Jabatan Bupati-Wedana (Koordinator) sebagi wakil Kerajaan Mataram dibawah kekuasaan Susuhunan Amangkurat Admiral (Amangkurat II) di kertasura. Gelar resminya adalah "Kiai Ngabehi Wiera Loddra" Gubernur di Indermayu. 

Sementara itu, menurut DR tahun 1679 Gubernur Wiera Loddra menghadapi perlawanan dari Rangga Nitinegara (trah Pangeran Geusan Ulun) dan sempat tinggal bersama dengan Pangeran Rangga Gempol Sumedang di Indermayu saat Kekuatan Banten mencoba menguasai Sumedang dan tanahnya. 

Seterusnya menurut DR Tahun 1681 disebutkan bahwa ada tokoh bernama "Ngabehi Wiera Patti putra Gubernur Wiera Loddra Indermayu" yang datang ke Batavia. 

Adapun informasi dari DR Tahu  1682, disebutkan "Ngabehi Wiera Pati menggantikan ayahnya menjabat sebagai Gubernur Indermayu dengan gelar resmi "Kiai Ngabehi Wiera Loddra".

Selain didasarkan pada Dagh Register, orang-orang yang menyangsikan tokoh Wiralodra hidup zaman Demak (Sultan Trenggono & Sunan Gunung Jati) juga adalah naskah Babad Bagelen. 

Menurut Babad Bagelen, nama asli Wiralodra adalah "Raden Bagus Taka" beliau mendapat pangkat Tumenggung dan diberi jabatan sebagai Mantri muda di desa andong dengan gelar resmi "Mantri Wira Lodra" Oleh Sultan Agung Mataram. 

Selanjutnya pada saat Mataram menyerang Batavia, Tumenggung Wira Lodra diperintahkan ikut dibawah komando Pangeran Purbaya melalui jalur laut, pasca kegagalan Mataram mengalahkan VOC di Batavia Tumenggung Wira Lodra tidak kembali ke Mataram (desersi) ia memilih menjadi Pedagang dan berdagang di Batavia (1629). Selanjutnya, karena kepintarannya, Wiralodra kemudian menjadi Adipati bawahan Mataram di Indramayu pada 1678.

Uraian sejarah Indramayu versi baru ini juga dapat anda saksikan dan simak dalam vidio berikut ini;

Kesesuaian Naskah Wangsakerta Dengan Sejarah Indramayu Versi Baru

Selain berdasarkan pada Dagh Register, maupun Babad Bagelen, Tokoh Arya Wiralodra yang dinyatakan sebagai Laskar Mataram itu, didukung oleh Naskah Wangsakerta, salah satu Naskah asal Cirebon yang disusun Pangeran Wangsakerta Panembahan Carbon yang juga merupakan adik dari Sultan Kasepuhan dan Kanoman Cirebon pertama. 

Menurut Ayat Rohaedi, dalam bukunya Sundakala (2005:144-145), yang ia kutip dari Naskah Wangsakerta, menyebutkan bahwa;

"Wiralodra adalah anggota Laskar Mataram dari Bagelen dalam penyerbuan ke Batavia tahun 1627. Selain dari Bagelen, Pasukan Mataram yang lain berasal dari Madura, Surabaya, Brebes, Tegal, Gombong, Nambeng, Wiradesa, Batang, Kendal, Kaliwungu, Gresik, Lamongan, Tuban, Lasem, Sedayu, Demak, Kudus, Jepara, Juwana, Pekalongan, Rembang, dan Sumedang. Pasukan Mataram yang berasal dari Bagelen di bawah pimpinan Senapati Wiralodra, setelah penyerangan itu tidak kembali ke Mataram. Wiralodra ditugasi untuk menjaga daerah perbatasan sebelah barat kerajaan Cirebon yang kian terdesak oleh Belanda. Demikianlah, Belanda pada waktu itu dikepung oleh pasukan Banten di sebelah barat, sedangkan di sepanjang Cimanuk dan Indramayu, mereka dijaga oleh pasukan Cirebon dan Mataram. Wiralodra kemudian menjadi Adipati Dermayu dan dianggap sebagai cikal-bakal Indramayu".

Gugurnya Sejarah Indramayu Versi Pemkab Indramayu

Temuan sejarah baru mengenai sejarah Indramayu sebagaimana yang diuraikan, jelas berdampak pada gugurnya urian sejarah Indramayu yang di tahun 1970an disusun oleh Dasuki. Selanjutnya jika gugur maka dampaknya bagi Indramayu adalah mau tidak mau harus merekinstuksi ulang sejarah Indramayu, termasuk merekonstruksi ulang penetapan hari jadi Indramayu, namun yang menjadi soal beranikah Pemkab Indramayu melakukannya?, inilah yang sedang ditunggu-tunggu bagi sebagaian orang. 

Guna memahami sejarah Indramayu berdasarkan uraian Pemkab Indramayu, baca dalam artikel kami yang berjudul "Sejarah Indramayu, Disertai Tokoh-Tokoh Penting"

Penulis : Bung Fei

Posting Komentar untuk "Asal-Usul Indramayu Berdasarkan Sejarah Lama dan Baru"