Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cirebon Menyerang Indramayu (Naskah Mertasinga XLIII.15-XLV.15)

Peristiwa serangan Cirebon ke Indramayu dalam Naskah Mertasinga terdapat pada pupuh XLIII.15-XLV.15. Penyerangan Cirebon ke Indramayu diprakarsai oleh Arya Kuningan. Serangan tersebut dilatar belakangi karena penguasa Indramayu belum tunduk dan Berislam dibawah Cirebon.
Setelah memperoleh Ijin dari Sunan Gunungjati, Arya Kuningan berangkat memimpin bala tentara Cirebon untuk menyerang Indramayu. Pasukan Arya Kuningan membawa bendera merah yang bebertuliskan lafad "Muhammad" berwarna emas.

Setelah beberapa hari melakukan perjalanan. Ternyata dalam perjalanan tesebut Arya Kuningan melihat seekor Kijang yang beralu lalang didepan pasukannya. 

Melihat seekor kijang lalu lalang didepan mereka konsentrasi Arya Kuningan untuk menyerang Indramayu seolah bubar, mereka malah memburu Kijang tersebut, tujuannya untuk dijadikan santapan mereka.
Monumen Bundaran Kijang Indramayu
Karena pergerakan Kijang sangat lincah, bala tentara Cirebon yang dipimpin Arya Kuningan menjadi repot menagkapnya,  sehingga lama kelamaan di antara mereka tercerai berai. Sementara itu, sebagai pemimpin pasukan Arya Kuningan justru merasa dipencundangi oleh Kijang tersebut.

Arya Kuningan terjun langsung memburu Kijang tersebut dengan memacu kudanya Si Windu, namun, ketika Kijang tersebut melompat ke sungai, Arya Kuningan ikut melompatinya bersama kudanya, dan sialnya Arya Kuningan beserta kudanya justru terjatuh ke sungai, keduanya terseret kedalam arus sungai yang kencang. 

Untungnya peristiwa tersebut tidak menyebabkan tewasnya Arya Kuningan. Kini, pasukan Cirebon yang sejatinya di persiapkan untuk menyerang Indramayu terpisah dengan pemimpinnya.

Selama 2 hari 2 malam pasukan Cirebon kemudian baru bertemu lagi dengan pimpinan pasukanya (Arya Kuningan) setelah melakukan pencarian. 

Setelah berkumpulnya Arya Kuningan dengan pasukanya, niat Arya Kuningan untuk menyerbu Indramayu kemudian dilanjutkan.

Namun demikian, ternyata dalam perjalanan menuju Indramayu tersebut mereka tersesat, seolah tak tau arah. Oleh karena itu, atas usulan salah satu prajuritnya Arya Kuningan kembali ke Cirebon, mengingat kondisi yang sudah tidak memungkinkan.

Penyerangan Cirebon ke Indramayupun akhirnya gagal. Selain hal-hal tetsebut diatas, dalam naskah Mertasinga juga disebutkan bahwa penguasa Indramayu disebut dengan nama Dalem Dermayu, sementara nama Indramayu disebut dengan Dermayu.

Diceritakan juga bahwa setelah kegagalan Arya Kuningan Menyerbu Indramayu, penguasa Indramayu ternyata mendatangi Cirebon dan menyatakan kerelaan jika Indramayu masuk dalam wilayah Cirebon sambil menyatakan keislamannya.

Baca juga: