Mpu Tanukang Pujangga Zaman Ken Arok
Mpu Tanukang dikenal sebagai pengarang naskah Kakawin Wrestasanacaya dan Kakawin Lubdaka. Melalui kedua kitab itulah nama Mpu Tanukang disebutkan. Mpu Tanukang hidup pada saat Ken Arok memerintah Singsari. Ia dijadikan Pujangga Istana Singsari oleh Ken Arok.
Kakawin Wrestasanacaya dan Kakawin Lubdaka ditulis pada kiria-kira tahun 1144-1222 yaitu setelah berpindahnya kekuasaan dari Kediri ke Tumapel/Singsari.
Ditinjau dari isinya, Kakawin Wrestasanacaya berisikan tentang pelajaran kesusastraan/persajakan, seperti metrum sekar ageng dan contoh-contohnya, sebagian isi kakawin ini kemudian juga banyak dikutip dalam serat Ajipamasa karangan Ranggawarsita.
Baca Juga: Kerajaan Singasari, Masa Pendirian Kejayaan dan Keruntuhan
Kakawin Lubdaka berisi tentang kisah seorang pemburu yang berprofesi hina menurut pandangan agama, namun ia apat masuk surga/nirwana.
Tujuan dibuatnya kedua naskah diniatkan oleh Mpu Tanukang untuk dipersembahkan kepada rajanya Ken Arok. Diciptakan sebagai wujud sukurnya karena Ken Arok mengangkatnya menjadi Pujangga Istana.
Tidak dijelaskan mengenai asal-mula ditemukannya kedua naskah di atas, yang jelas paa tahun 1875 H Kern sudah mencetak naskah tersebut dengan huruf Jawa disertai dengan terjamahnya dalam bahasa Belanda. Selanjutnya ketika dicetak lagi dalam Verspride Greshciphen termuat alam jilid XX, halaman 67, akan tetapi tulisan sudah diganti dengan aksara latin.
Kakawin Wrestasanacaya dan Kakawin Lubdaka ditulis pada kiria-kira tahun 1144-1222 yaitu setelah berpindahnya kekuasaan dari Kediri ke Tumapel/Singsari.
Ditinjau dari isinya, Kakawin Wrestasanacaya berisikan tentang pelajaran kesusastraan/persajakan, seperti metrum sekar ageng dan contoh-contohnya, sebagian isi kakawin ini kemudian juga banyak dikutip dalam serat Ajipamasa karangan Ranggawarsita.
Baca Juga: Kerajaan Singasari, Masa Pendirian Kejayaan dan Keruntuhan
Kakawin Lubdaka berisi tentang kisah seorang pemburu yang berprofesi hina menurut pandangan agama, namun ia apat masuk surga/nirwana.
Tujuan dibuatnya kedua naskah diniatkan oleh Mpu Tanukang untuk dipersembahkan kepada rajanya Ken Arok. Diciptakan sebagai wujud sukurnya karena Ken Arok mengangkatnya menjadi Pujangga Istana.
Tidak dijelaskan mengenai asal-mula ditemukannya kedua naskah di atas, yang jelas paa tahun 1875 H Kern sudah mencetak naskah tersebut dengan huruf Jawa disertai dengan terjamahnya dalam bahasa Belanda. Selanjutnya ketika dicetak lagi dalam Verspride Greshciphen termuat alam jilid XX, halaman 67, akan tetapi tulisan sudah diganti dengan aksara latin.
Baca Juga: Ken Arok Si Temon Dari Kediri
Posting Komentar untuk "Mpu Tanukang Pujangga Zaman Ken Arok"
Berkomentarlah yang terarah dan jelas agar dapat dipahami dan dibalas admin.