Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ayah dan Ibu RA Kartini

Raden Ajeng atau yang biasa disingket dengan RA Kartini sebagaimana perempuan normal lainnya tentu mempunyai seorang ayah dan Ibu, adapun Ayah dan Ibu RA Kartini adalah Ario Sosoningrat dan Ngarisah. Ditinjau dari latar belakang keluarganya, ayah RA Kartini adalah berasal dari golongan ningrat sementara ibunya berasal dari golongan Ulama/Kiai. 

Ario Sosoningrat masih keturunan Raja-Raja Yogyakarta (Hamengkubwono IV) oleh karena itu sejak kecil ayah Kartini merupakan keluarga terdidik dan kaya, pada awal karirnya ayah Kartini diangkat oleh Belanda menjadi Wedana (Camat) di suatu daerah yang bernama Moyang. Karena prestasi dan kinerjanya yang baik, ayah Kartini akhirnya dipromosikan oleh Belanda menjadi Bupati, akan tetapi promosi tersebut terkendala adiminstrasi, karena aturan waktu itu menjadi seorang Bupati harus mempunyai istri yang berlatar belakang darah biru pula, sedangkan Ngarisah bukan dari golongan darah biru. 

RA Kartini (Tengah Belakang) Berfoto Bersama Ayah dan Ibunya, juga dengan kelima adiknya

Ibu RA Kartini, Ngasrisah adalah anak seorang Kiai yang bernama Kiai Haji Madriono, waktu itu keluarga Ulama tidak dianggap sebagai keluarga terpandang oleh struktur pemerintah kolonial Belanda sehingga ketika ayah Kartini akan dipromosikan menjadi seorang Buapati terhalang oleh aturan tersebut.

Pada akhirnya Ayah Kartini diangkat menjadi Bupati Rembang oleh Belanda setelah sebelumnya menikah kembali dengan seorang wanita Ningrat. Kartini yang kala itu sedang menginjak remaja acap kali melihat ibunya bersedih karena dimadu. Oleh karena itu, RA Kartini pada mulanya bercita-cita tidak mau dimadu, takut akan mengalami nasib sebagaimana ibunya.

Nasib rupanya tidak dapat ditolak, sebab pada akhirnya, RA Kartini menikah dengan seorang laki-laki yang telah mempunyai dua orang Istri, RA Kartini menjadi istri ketika dari seorang Bupati Rembang. Meskipun demikian suaminya itu sangat berbandangan maju dan membebaskan istrinya untuk dapat mengekspresikan ide-idenya bahkan membiayainya. 

Baca Juga : Suami dan Anak RA Kartini 

Posting Komentar untuk "Ayah dan Ibu RA Kartini"