Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KETURUNAN SANG HYANG BUNISORA SURADIPATI

Selepas wafatnya Maharaja Prabu Linggabuana di Bubat (1357). Terpaksa adiknya Bunisora yang semula menjadi Mangkubumi mengambil alih tahta sambil menunggu Pangeran Westu Kecana dewasa.

Pada masa pemerintahannya, Sunda dan Galuh masih menjadi satu Kerajaan, dengan Ibu Kota di Kawali (Galuh). Selanjutnya dari hasil perkawinannya dengan Permaisuri, Bunisora dikaruniai 4 orang anak.

Anak Pertama, Mayangsari, Putri ini nantinya dikawinkan dengan keponakannya Westu Kencana, dan Ketika Westu Kencana naik Tahta masyangsari menjadi Ratunya.

Anak Kedua, Giri Dewata, anak ini ditunjuk menjadi penguasa di Cirebon Girang, tokoh yang nantinya juga mempunyai anak yang berjuluk Ki Gedeng Tapa / Ki Gedeng Jumajan Jati.

Anak Ketiga, Bratalegawa, anak ini sejak muda tidak suka berdiam diri di Istana, ia hidupnya berdagang dari satu negara ke Negara lainnya, jangkauan perdagannya bahkan sampai ke India dan Timur Tengah. Dari perantauannya itulah kemudian Brataelegawa masuk Islam, beliupun kemudian menunikan Ibadah haji di Tanah Suci. Bratalegawa kelak dijuluki Haji Purwa (orang yang menjalankan Haji yang Mula-Mula)

Anak Keempat, Surawijaya Sakti, tokoh ini mulanya ditunjuk oleh ayahnya sebagai Penguasa di Singapura, akan tetapi ditengah perjalanan beliau wafat mendahului dan saat wafat belum punya keturunan, nantinya kedudukan sebagai Penguasa Singapura digantikan oleh keponakannya Ki Gedeng Tapa.

Posting Komentar untuk "KETURUNAN SANG HYANG BUNISORA SURADIPATI"