Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Biografi Sunan Gunung Jati Lengkap

Sunan Gunung Jati mempunyai nama asli Syarif Hidayatullah nama tersebut mempunyai arti orang terhormat yang diberi hidayah oleh Allah, waktu kecil beliau biasa dipanggil Hidayat, atau Syarif Hidayat. Beliau dilahirkan di Mesir pada sekitar tahun 1448/1450 Masehi.
Kedua orang tua Syarif Hidayatullah merupakan bangsawan dari dua Kerajaan yang berbeda, Ayahnya merupakan Raja/Penguasa di Mesir sementara ibunya merupakan sorang Putri Raja Kerajaan Sunda.

Ayah Sunan Gunung Jati bernama Sultan Hud yang mempunyai nama lengkap Syarif Abdullah Umtadudin. Sementara ibunya bernama Dewi Rara Santang anak ke dua Prabu Siliwangi dari istrinya Nyimas Ratu Subang Larang.
Masa muda Sunan Gunung Jati dihabiskan di Mesir, beliau menuntut ilmu keberbagai daerah di timur tengah, dan diantara guru-guru beliau yang terkenal adalah Syekh Najmudin Kubro, Syekh Muhamad Athoillah Assadili, selain berguru agama Islam di Timur Tengah beliau juga berguru pada ulama-ulama di Nusantara diantaranya berguru pada ulama-ulama di Sumatra dan di Jawa, dan diantara guru-gurunya dari Nusantara itu adalah Syekh Benthong, Syekh Haji Jubah, Datuk Bahrul, Dan Sunan Ampel.

Selama hidupnya Sunan Gunung Jati mempunyai 6 orang Istri, dan enam orang anak, berikut ini adalah nama-nama Istri dan anak-anak Sunan Gunung Jati:

Istri :

1.    Nyimas Babadan
2.    Nyimas Pakungwati
3.    Nyimas Rarajati
4.    Ongtien
5.    Nyimas Rara Tepasan
6.    Nyimas Kawunganten

Anak :

1.    Pangeran Jaya Kelana
2.    Pangeran Brata Kelana
3.    Ratu Winahon
4.    Pangeran Sebakingkin (Sultan Hasanudin)
5.    Ratu Ayu Wanguran
6.    Pangeran Pasarean
Jabatan yang diemban Sunan Gung Jati selama hidupnya adalah menjabat sebagai anggota dewan wali Kerajaan Demak, kemudian sempat menjadi Ketua Dewan Wali Songo setelah kewafatan Sunan Ampel, selain itu juga belu pernah menjabat sebagai Sultan Pertama Kerajaan Cirebon yang didirikan oleh uwaknya Pangeran Cakrabuana bersama beliau. 

Beliau wafat pada usia yang sangat sepuh, yaitu pada tahun 1568 Masehi, usia beliau pada saat beliau wafat adalah sekitar 120 tahun[Lahir 1448- Wafat 1568]

Dihari-hari sepuhnya beliau habiskan untuk beribadah dan berdzikir jauh dari Istana Cirebon, yaitu disuatu tempat yang kini disebut dengan komplek pemakaman Gunung Jati, disanalah beliau menghabiskan masa-masa tuanya, hingga kewafatannya. Beliau kemudian dimakamkan di Gunung Jati, tempat dimana dahulu beliau beribadah dan berdzikir mengingat Allah.