Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Silsilah Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja)

Silsilah Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja)-Prabu Siliwangi adalah Raja dari Kerajaan Pajajaran yang memerintah dari tahun 1482 hingga Tahun 1521 Masehi. Sebagai seorang Raja Pajajaran yang paling terkenal, tentu di zamannya, Prabu Siiwangi atau Sri Baduga Maharaja berasal dari keluarga yang paling terpandang di tanah Sunda.

Secara silisliah, Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi merupakan putra dari Prabu Dewa Niskala, Raja dari Kerajaan Galuh yang memerintah dari Tahun 1475 hingga Tahun 1482 Masehi. 

Sebelum Prabu Siliwangi menjadi Raja di Kerajaan Pajajaran, di tanah Sunda telah ada dua kerajaan yang merdeka, yaitu Kerajaan Galuh dan Sunda. Kerajaan Galuh diperintah oleh Prabu Dewa Niskala yang juga merupakan ayah dari Sri Baduga Maharaja, sementara Kerajaan Sunda diperintah oleh Prabu Susuku Tunggal yang tak lain merupakan Paman Sri Baduga Mahaaja atau adik dari ayahnya Prabu Siliwangi. 

Silislah Prabu Siliwangi
Prabu Siliwangi, mempunyai seorang Kakek yang bernama Prabu Niskala Westu Kencana (Anggalarang), beliau merupakan Raja dari Kerajaan Galuh Sunda bersatu yang memerintah dari tahun 1371 hingga tahun 1475 Masehi. Sementara neneknya bernama Dewi Mayangsari yang tak lain merupakan Putri dari Mahapatih Kerajaan Galuh Sunda bersatu yang bernama Patih Bunisora. 

Pada zaman Prabu Niskala Westu Kencana, di tanah Sunda hanya ada satu kerajaan dengan satu Raja berdaulat, dimana pada waktu itu Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda yang sebelumnya menjadi dua kerajaan merdeka telah disatukan.


Prabu Niskala Westu Kencana mempunyai banyak Istri, akan tetapi yang dijadikan sebagai Istri utama (Permaisuri) adalah dua orang, yaitu Dewi Mayangsari dan Dewi Sukarti. 

Hasil perkawinan dengan Dewi Mayangsari dianuugerhi empat orang putra yaitu Dewa Niskala dan Gedeng Sindangkasih, Gedeng Singapura dan Gedeng Tapa, sementara hasil perkawinan dengan Dewi Sukarti memperoleh satu orang keturunan yaitu, Susuku Tunggal. 

Sepeninggal Prabu Niskala Westu Kencana pada Tahun 1475 Masehi, Kerajaan digoyang prahara perebutan kekuasaan, masing-masing Putra dari Dewi mayangsari dan Dewi Sukarti sama-sama mau bertahta. sehingga para pembesar kerajaan memutuskan untuk membelah kerajaan menjadi dua kembali, yaitu Galuh dan Sunda.

Galuh diberikan kepada Prabu Dewa Niskala, sedangkan Sunda diberikan kepada Prabu Susuku Tunggal. Mulai tahun 1475, Kerajaan Sunda Galuh bersatu terpecah kembali menjadi dua Kerajaan Merdeka dengan kedudukan sederajat sama tinggi. 

Prabu Dewa Niskala kemudian memperoleh keturunan Sri Baduga Maharaja, mulanya Sribaduga merupakan Putra Mahkota Kerajaan Galuh, namun dikemudian hari, timbul kesadaran dari ayah dan pamanya untuk menyatukan kembali Kerajaan Galuh dan Sunda. Sri Baduga Maharaja dikwinkan dengan Dewi Mayang Sunda anak pamannya sendiri, selepas itu Ayah dan Pamannya turun tahta, dan selanjutnya merajakan Sri Baduga Mahaaja sebagai Raja di seluruh tanah Sunda. 

Sri Baduga Maharaja, memilih Ibukota Kerajaan yang disatukan itu disutau kota yang bernama Pakuan Pajajaran, dikemudian hari Kerajaan yang diperintah oleh Prabu Siliwangi lebih dikenal dengan nama Kerajaan Pajajarann, sesuai dengan nama Ibu Kota Kerajaannya. 

Prabu Siliwangi memerintah Pajajaran dari mulai Tahun 1482 hingga Tahun 1521 Masehi. Selepas Prabu Siliwaangi wafat pada 1521, tahta Kerajaan Pajajaran diserahkan kepada putranya Prabu Surawisesa yang merupakan putra tertua Prabu Siliwangi dari perkawinnya dengan Kenting Manik Mayang Sunda.

Oleh : Bung Fei
Editor : Sejarah Cirebon

Posting Komentar untuk "Silsilah Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja) "